Page 124 - Dinamika Pengaturan dan Permasalahan Tanah Ulayat
P. 124

Dinamika Pengaturan dan Permasalahan Tanah Ulayat  105


              17.  RUU Perlindungan Kesatuan Masyarakat Hukum Adat,
                  yang merupakan inisatif Dewan Perwakilan Daerah RI.
                  (Draft yang dibaca pada Januari 2018). Dalam Diktum
                  ‘Menimbang’  dikatakan bahwa Kesatuan Masyarakat
                  Hukum Adat (KMHA) beserta hak asal usulnya telah ada,
                  hidup dan berkembang jauh sebelum berdirinya NKRI,
                  tetapi kondisi MHA tersebut mengalami ketertinggalan
                  baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya.
                  Pengakuan  dan  perlindungan  tersebut  ditujukan

                  pada  Lembaga  Adat, wilayah adat,  hak  kolektif dan
                  hak individual, adanya peradilan adat. Untuk itu akan
                  dibentuk  Lembaga  Pemerintah di  Pusat dan daerah
                  untuk melaksanakan tugas perlindungan tersebut.
              18.  RUU Hak Atas Tanah Adat, yang merupakan inisiatif
                  Dewan Perwakilan Daerah RI (Draft yang dibaca pada
                  bulan Desember 2017). Dalam Diktum ‘Menimbang”

                  dikatakan bahwa latar belakang  disusunnya UU  ini
                  adalah untuk melakukan unifikasi hak ulayat. Selain
                  itu, UU  No.  5  Tahun  1960  tentang  Peraturan  Dasar
                  Pokok-Pokok  Agraria (UUPA) masih belum  secara
                  tegas mengatur tentang hak atas tanah adat. Hak Atas
                  Tanah Adat (HATA) terdiri dari ‘hak milik bersama’,
                  yang dipegang oleh KMHA, dan ‘hak milik perorangan’
                  yang dipegang oleh anggota perorangan KMHA.



                  Pada  dimensi lokal,  pengaturan  tanah (masyarakat/
              hak)  ulayat  terdapat dalam  beberapa  regulasi daerah,
   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129