Page 121 - Dinamika Pengaturan dan Permasalahan Tanah Ulayat
P. 121

102   Dr. Julius Sembiring, S.H., MPA.


                ayat (1), pemohon hak wajib melakukan musyawarah
                dengan  masyarakat adat  pemegang  hak  ulayat dan
                warga  pemegang hak  atas  tanah  yang bersangkutan
                untuk memperoleh kesepakatan mengenai penyerahan
                tanah dan imbalannya”.
            9.  UU No. 38 Tahun 2004  tentang Jalan,  Pasal  58 ayat
                (3):  “Pemegang  hak atas  tanah,  atau  pemakai  tanah
                negara, atau masyarakat hukum adat, yang tanahnya
                diperlukan untuk pembangunan  jalan,  berhak

                mendapat ganti kerugian”.
            10.  UU No. 26  Tahun 2007  tentang Penataan Ruang,
                dalam Penjelasan UMUM angka 9 f, yang menjamin
                keterlibatan  masyarakat adat dalam  setiap  proses
                penyelenggaraan penataan ruang.
            11.  UU No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah
                Pesisir  dan Pulau-pulau Kecil. Dalam Pasal  61  ayat

                (1) dan (2) disebutkan bahwa Pemerintah mengakui,
                menghormati,  dan  melindungi  hak-hak  Masyarakat
                Adat dan dijadikan acuan dalam Pengelolaan Wilayah
                Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang berkelanjutan”.
            12.  UU No. 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi
                Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.  Dalam
                Penjelasan Pasal 40 disebutkan bahwa ganti kerugian
                atas tanah hak ulayat diberikan dalam bentuk tanah
                pengganti,  permukiman kembali,  atau bentuk lain

                yang disepakati oleh  masyarakat  hukum adat  yang
                bersangkutan.
   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126