Page 110 - Memahami dan Menemukan Jalan Keluar dari Problem Agraria Krisis Sosial Ekologi
P. 110
Kelembagaan Produksi-
Distribusi Pasca Okupasi
dalam Perspektif Gender
Studi Kasus Dua Desa di Kabupaten Ciamis
Dian Ekowati, Anton Supriyadi, Denta Romauli
Slamet Mulyono, Eko Budi Wahyono, Sundung Sitorus
Proses menuju reklaim lahan perkebunan (juga Perhutani)
mulai marak terjadi sekitar tahun 1998/1999. Runtuhnya
orde baru memungkinkan masyarakat membuat tindakan
yang lebih realistis atas nasibnya. Di Ciamis, sebagian besar
proses reklaim ini diawali dengan terbentuknya organisasi
petani lokal sebagai representasi gerakan sosial petani untuk
mendapatkan lahan. Mereka melakukan aksi demo di daerah
maupun di pusat dan aksi pendudukan (penggarapan) ter-
hadap sejumlah lahan yang masih dikuasai oleh perkebunan
dan perhutani. Dalam perkembangannya, gerakan sosial
petani semakin menguat ketika mendapatkan support dari
gerakan sosial petani lain atau SLO (Secondary Local Organi-
zation) yang memiliki lingkup lebih besar dalam memberikan
penguatan kapasitas dan advokasi terhadap gerakan petani
di tingkat lokal.
Petani berhadap-hadapan dengan status quo, kapitalisme
perkebunan. Tidak jarang konflik yang terjadi menyebabkan
jatuhnya kerugian lebih besar justru di pihak petani yang
96