Page 118 - Memahami dan Menemukan Jalan Keluar dari Problem Agraria Krisis Sosial Ekologi
P. 118
Atas Tanah dari pemegang hak sebelum ditegaskan menjadi
tanah negara. Surat tersebut lazimnya disebut dengan
Pelepasan Hak Prioritas, hanya saja belum ada dasar yang
menjadi pedoman berapa lamakah jangka waktu yang
diberikan kepada bekas pemegang hak untuk melepaskan hak
prioritasnya tersebut.
Kajian Sosiologis Penguasaan Tanah
Di Banjaranyar, meskipun sebagian besar tanah garapan
masyarakat sudah bersertifikat, namun tetap saja dengan
keterbatasan sumberdaya alam yang ada, masyarakat hanya
bisa mengusahakan tanahnya dengan agak intensif pada
musim penghujan. Dengan keterbatasan kondisi alam seperti
ini, ada kecenderungan masyarakat hidup seadanya meng-
andalkan hasil dari alam yang ada terutama tanah. Dari
sejumlah 365 bidang tanah yang sudah bersertifikat, sekitar
30 bidang sama sekali tidak bisa diusahakan karena tanahnya
berbatu-batu sehingga hanya tumbuhan alam yang bisa
tumbuh di atasnya. Artinya, tanah tersebut tidak bisa dibudi-
dayakan.
Namun sertifikat tidak akan mampu mendorong pen-
dapatan petani. Sertifikat tidak ada hubungannya dengan
peningkatan kesuburan tanah, tetap saja petani tidak bisa
mencukupi hidup dengan layak. Di lokasi lainnya, masya-
rakat mengusahakan pertanian tanah kering pada musim
kemarau, dan pertanian tanaman semusim pada musim hujan.
Pola seperti itulah, satu-satunya sumber penghasilan keluarga.
Selain pola demikian, sebagian penduduk juga menanam
albasia yang mempunyai nilai ekonomis agak tinggi dan
mudah pemasarannya. Kondisi menjadi sumber pendapatan
untuk memenuhi kebutuhan sekunder. Bagi penduduk yang
berekonomi lemah, sering terjadi sistem ijon untuk meno-
pang hidup sehari-hari.
104