Page 139 - Memahami dan Menemukan Jalan Keluar dari Problem Agraria Krisis Sosial Ekologi
P. 139

Relasi Gender dalam Kelembagaan Produksi-
             Distribusi Pasca Okupasi di Banjaranyar 2
                   Terjadi perubahan relasi gender di Banjaranyar yang
             salah satu sebabnya karena perubahan komoditas. Sebelum
             okupasi, komoditas yang ditanam adalah tanaman-tanaman
             jangka pendek, seperti singkong, jagung dan pisang. Jenis
             tersebut adalah ketentuan pihak perkebunan. Pada masa ini,
             laki-laki dan perempuan cenderung tidak memiliki kontrol
             kelembagaan produksi pertanian. Mereka dapat mengakses,
             tetapi kontrol hampir semua ada di pihak perkebunan. Kontrol
             yang terletak dalam level rumah tangga sangat kecil dan setiap
             keputusan atas produksi pertanian selalu menyesuaikan dengan
             kebijakan perkebunan. Secara khusus, relasi gender pada masa
             ini tercermin pada ungkapan seorang responden sebagai
             berikut
                   “Masa itu susah sekali, upah sangat kecil, semua diserahkan ke
                   istri pun masih kurang. Semua untuk makan, untuk sekolah
                   anak tidak cukup, apalagi ngerokok”
                   Sebelum okupasi, akses dan kontrol perempuan ter-
             hadap pendapatan rumah tangga cukup besar, bahkan dapat
             dikatakan dominan. Setelah okupasi lahan, pilihan komoditas
             lebih banyak, rumah tangga petani memiliki kemampuan
             untuk menentukan komoditas apa yang akan mereka pilih
             untuk ditanam. Pilihan ini beragam dari komoditas jangka
             pendek dan jangka panjang.
                   Dari berbagai macam komoditas tersebut, beberapa
             ditentukan oleh laki-laki, yaitu tanaman perkebunan yang
             sudah biasa ditanam, kelapa dan pisang. Tanaman perke-
             bunan jenis baru diputuskan bersama oleh suami-istri: seperti
             kakao, alba, jati, kopi, kapolaga dan kacang tanah. Laki-laki
             mengambil peran utama dalam pengolahan komoditas tana-
             man kebun ini, sedangkan perempuan mengambil peran
             utama pada semua keputusan dan kegiatan mengenai tana-
             man yang pada umumnya disebut tanaman sampingan dan

             125
   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144