Page 140 - Memahami dan Menemukan Jalan Keluar dari Problem Agraria Krisis Sosial Ekologi
P. 140
bukan komoditas untuk dijual, seperti ubi jalar dan kacang
panjang, yang ditanam di pematang sawah. Keputusan atas
padi sawah sebagai keputusan bersama, begitu pula penge-
lolaannya. Dalam pelaksanaan selanjutnya, suami-istri ber-
peran bersama-sama dalam komoditas yang diputuskan baik
oleh laki-laki maupun perempuan.
Dalam diskusi dan wawancara yang dilakukan terpisah
antara laki-laki dan perempuan, ditemukan bahwa hampir
semua pengetahuan tentang kegiatan produksi pertanian, baik
dalam kebun atau sawah diketahui oleh laki-laki dan perem-
puan. Terdapat beberapa hal tertentu, yang biasanya tidak
begitu diketahui perempuan, misal, jenis pupuk dan merek
obat semprot yang digunakan, karena pekerjaan tersebut
tugas laki-laki. Namun, perempuan tetap mengetahui kapan
kira-kira kegiatan itu dilaksanakan.
Keterlibatan perempuan dalam setiap komoditas, baik
kebun atau sawah adalah hal yang umum ditemukan. Di kebun,
perempuan terlibat dalam menanam, membersihkan rumput,
dan memupuk, peran utama tetap pada lelaki, perempuan sebagai
sekedar membantu suami. Pekerjaan yang jarang dilakukan
perempuan adalah mencangkul. Pekerjaan ini dianggap mas-
kulin dan lebih berat sehingga hanya pantas bagi laki-laki.
Tidak semua rumah tangga yang melakukan okupasi
memiliki sawah, karena tidak semua lahan yang diredistribusi
cocok untuk dijadikan sawah. Pada rumah tangga yang memi-
liki sawah, pembagian kerja sawah dilakukan relatif lebih
ketat. Berdasarkan hasil wawancara dan diskusi secara terpisah
antara responden laki-laki dan perempuan, ditemukan kesepa-
katan oleh semua responden bahwa pekerjaan yang khusus
dilakukan oleh suami adalah penyebaran benih dan menyem-
prot: pekerjaan menanam padi (tandur) khusus oleh perem-
puan. Pekerjaan membersihkan rumput (babad) juga termasuk
tipe pekerjaan yang dilekatkan dengan perempuan, walau
kadang ditemukan adanya keterlibatan lelaki di sana.
126