Page 134 - Memahami dan Menemukan Jalan Keluar dari Problem Agraria Krisis Sosial Ekologi
P. 134

Di desa yang lebih urban, keputusan antara lelaki dan perem-
           puan terlihat dalam kondisi yang lebih setara. 28
                Boserup (1970) dalam Kusujiarti (2000) menyebutkan
           adanya tiga tipe masyarakat pertanian dalam kaitan dengan
           status pembagian kerja antara laki-laki dan perempuan. Ketiga
           tipe tersebut adalah: sistem pertanian perempuan, sistem per-
           tanian laki-laki, dan sistem pertanian campuran. Dalam ketiga
           sistem tersebut, Boserup dalam Kusujiarti menyebutkan
           bahwa introduksi teknologi baru dan akses yang berbeda pada
           pelatihan dan pengetahuan meningkatkan status dan kekuatan
           lelaki serta semakin melemahkan perempuan. Misalnya
           ditemukan dalam sistem campuran, di mana pada awalnya
           perempuan dan laki-laki bekerja bersama, semakin mening-
           katnya teknik-teknik baru yang dikendalikan oleh laki-laki
           maka ia akan memarginalisasikan perempuan dan bahkan
           dalam beberapa kasus malah mendorong perempuan keluar
           dari sektor pertanian. Studi tentang perempuan dalam per-
           tanian di negara-negara berkembang menemukan bahwa
           dalam daerah dan budaya di mana perempuan aktif di dalam
           produksi pertanian, maka proses pembangunan memiliki efek
           merugikan pada status, peran dan partisipasi para perempuan
           (Kusujiarti dan Tickamyer, 2000).
                Lebih lanjut, Boserup menyebutkan bahwa sistem per-
           tanian campuran antara laki-laki dan perempuan pada umum-
           nya ditemukan dalam kondisi produksi pertanian intensif dan
           tanah beririgasi seperti yang banyak ditemukan di Asia Teng-
           gara, di mana populasi penduduk menghasilkan praktek peng-
           olahan lahan yang mesti intensif. Dengan lahan pertanian
           yang relatif sempit, petani membutuhkan input tenaga kerja
           keluarga yang banyak untuk memaksimalkan hasil lahan.
           Untuk itu, laki-laki dan perempuan seringkali berbagi peran


               28  Sajogyo dalam Kusujiarti dan Ann Tickamyer. 2000.Gender Divi-
           sion of  Labor in Two Javanese Villages.

                                                                 120
   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139