Page 133 - Memahami dan Menemukan Jalan Keluar dari Problem Agraria Krisis Sosial Ekologi
P. 133

ditaati dibandingkan hukum agama yang dianggap lebih
             rumit. 26


             Relasi Gender dalam Kelembagaan Produksi-
             Distribusi: Arti Perempuan?

                    “To assess the degree to which women’s labor is subsumed in their
                    conjugal role, it is necessary to examine more carefully the charac-
                      teristic of the divisions of labor and rhythms of work in which
                          women and men are involved” (Tania Li, tanpa tahun) 27
                   Studi pertanian dengan fokus pada aspek gender sudah
             banyak dilakukan. Salah satunya adalah sebuah studi awal
             oleh Clifford Geertz pada akhir era 1950-an, menemukan
             bahwa perempuan Jawa memiliki kekuasaan yang besar
             dalam keputusan-keputusan pertanian terkait pemasaran hasil
             produksi pertanian, upah tenaga kerja, dan distribusi pembagi-
             an beras kepada tenaga kerja yang disewa. Para lelaki terutama
             berpengaruh dalam wilayah penggunaan tanah dan pilihan
             jenis tanaman yang akan ditanam, meskipun keputusan
             tersebut tetap diambil setelah melalui diskusi atau konsultasi
             dengan istri. Studi lain yang dilakukan sekitar 30 tahun
             kemudian adalah oleh Pudjiwati Sajogyo (1983), memban-
             dingkan dua desa, yang satu lebih “urban” dibandingkan yang
             lain. Dalam desa yang kurang “urban”, para perempuan
             memiliki dominasi kontrol hanya di sedikit wilayah, yakni,
             keputusan menyangkut metode pemasaran, menyewa tenaga
             kerja dan menginvestasikan modal, sementara laki-laki ber-
             pengaruh pada keputusan di semua aspek-aspek selain itu.




                 26  Hukum agama antara lain diterjemahkan sebagai: hak anak perem-
             puan adalah setengah dari hak anak laki-laki. Hukum agama diterapkan
             oleh amil desa atas permintaan ahli waris, dan kejadian ini sangat jarang
             terjadi.
                 27  Li, Working Separately but Eating Together: Personhood, Prop-
             erty, and Power in Conjugal Relations.

             119
   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138