Page 262 - Memahami dan Menemukan Jalan Keluar dari Problem Agraria Krisis Sosial Ekologi
P. 262

Pertanyaan besarnya adalah: apakah berbagai bentuk
           intervensi yang dilakukan oleh tiga korporasi ini dapat menye-
           lesaikan problem agraria yang menjadi akar konflik di Desa
           Trisobo?
                Seperti telah disinggung di depan, problem mendasar
           yang ada di desa Trisobo terkait erat dengan keberadaan tiga
           bentuk penguasaan tanah skala luas yang menyebabkan ma-
           syarakat desa ini terkepung ruang hidupnya dan akses atas
           sumber penghidupan setempat sangatlah terbatas. Hal ini
           memaksa masyarakat untuk bertahan hidup dengan berbagai
           cara, termasuk harus keluar dari desanya. Masyarakat tidak
           memiliki hak akses terhadap tanah secara baik. Struktur
           agraria yang buruk demikian memberik dampak negatif
           begitu signifikan bagi masyarakat Trisobo.

           Pengalokasian 11,5 Ha untuk Pelaksanaan
           Asset Reform
                PT KAL yang sudah mendapatkan HGU-nya kembali
           secara hukum atas dorongan pihak BPN mengeluarkan kebi-
           jakan memberikan sebagian kecil tanahnya (11,5 ha) agar
           dikelola oleh masyarakat sebagai kompensasi dan bentuk
           peredaman konflik, agar masyarakat bisa mengelola tanah
           yang 11.5 dan tidak mengutak-atik lagi lahan PT KAL.
           Asumsinya kebijakan demikian akan menyelesaikan masalah
           kemiskinan juga. Tetapi jika melihat kondisi faktualnya, di
           desa Trisobo terbukti bahwa masyarakat yang menjadi buruh
           PT KAL tidak lebih dari 10 %, dengan konsekwensi yang
           jauh lebih merugikan akibat tersingkirnya lebih banyak
           masyarakat dari basis produksi desa dan terlempar ke sektor
           informal kota.Areal 11,5 ha yang sudah dilepaskan oleh PT
           KAL ini kemudian ditetapkan oleh BPN sebagai objek land
           reform yang akan diberikan kepada Rumah Tangga Miskin
           (RTM) di Trisobo dalam bentuk “asset reform”. Asset reform
           adalah terminologi di BPN yang digunakan untuk menyebut-

                                                                 248
   257   258   259   260   261   262   263   264   265   266   267