Page 258 - Memahami dan Menemukan Jalan Keluar dari Problem Agraria Krisis Sosial Ekologi
P. 258
jika ada mandor atau karyawan yang ingin menjadi kepala
desa, maka dibolehkan mengajukan cuti. Apabila telah leng-
ser, dia bisa mengajukan diri lagi untuk menjadi karyawan di
PTPN IX. Sementara untuk non karyawan, memakai pola
PKBL (Program Kemitraan Bina Lingkungan). Selain itu juga
ada pemberian beasiswa bagi masyarakat lokal, dari SD hingga
Perguruan Tinggi.
Luas areal PTPN IX seluruhnya adalah 2917,02 ha
dengan tanaman karet dan kopi (tapi sekarang pasca 1997,
kopi diganti menjadi karet), sedangkan untuk afdeling (Kebun)
Merbuh seluas 796,93 ha. Jumlah orang yang bekerja sebagai
penyadap tetap sekitar kurang lebih 600 orang dan penyadap/
pekerja musiman sekitar 1600-1800 orang/tahun. Untuk
penyadap/pekerja musiman ini, sistem penggajiannya dida-
sarkan atas prestasi kerja, bukan harian atau bulanan.
Wilayah PTPN IX sendiri terdiri atas 9 desa dan 2
kecamatan, dan tergabung dalam P3K2 (Paguyuban Peng-
usaha Perkebunan Kabupaten Kendal). Forum ini masih aktif
sampai sekarang dan di antara kontribusinya adalah mem-
bantu Pemerintah Kabupaten Kendal untuk pembangunan
Paviliun RSUD Kendal. Forum ini juga mendiskusikan ma-
salah-masalah yang mereka hadapi di perkebunan, termasuk
konflik yang terjadi di masyarakat. Sebab tahun 1999, per-
nah ada konflik di perkebunan. Masyarakat banyak menjarah
hasil kebun, karena mereka mendengar ada Maklumat Gus
Dur bahwa 20% tanah milik negara adalah milik rakyat. Untuk
itulah saat itu, mereka meminta bantuan Brimob untuk peng-
amanan.
Saat ini perekonomian Boja sangat bergantung pada
PTPN IX. Hal ini bisa dibuktikan pada saat gajian dan
panenan di PTPN IX, pasar di Boja pasti sangat ramai. Hal
ini karena PTPN IX selalu memberikan kesempatan kepada
masyarakat untuk menanam tanaman tumpang sari di areal
kebun karet. Saat ini lokasi yang ditanami tumpang sari seluas
244