Page 274 - Memahami dan Menemukan Jalan Keluar dari Problem Agraria Krisis Sosial Ekologi
P. 274
mengeluarkan pendapatnya. Jika ada pihak pendamping
(Fasilitator), harus bisa mendorong kreatifitas para anggota
koperasi tersalurkan dengan baik. Yang lebih penting pada
tahap ini adalah kesepakatan untuk memilih pengurus yang
akan menjalani koperasi. Pemilihan ini merupakan titik kritis
dalam pendirian koperasi, hal ini disebabkan anggota harus
benar- benar mengetahui latar belakang pengurus yang akan
mengemban tanggung jawab besar ini. Setiap anggota ber-
tanggung jawab dengan segala keputusan bersama, ini berarti
bukan segelintir anggota saja yang memutuskan.
Pengembangan Koperasi: koperasi harus memiliki usaha.
Pemilihan usaha ini disesuaikan dengan kondisi penghidupan
anggotanya. Pengurus harus memiliki daya kreatifitas dan
mampu menangkap peluang bisnis yang mungkin disambung-
kan dengan koperasi. Bisa dilakukan studi banding ke koperasi
di daerah lain yang sudah maju untuk memperluas wawasan.
Pada akhirnya pendirian koperasi dan pengembangan-
nya lebih ditekankan pada proses pemberdayaan. Transformasi
pengetahuan kepada masyarakat mengenai koperasi penting
dilakukan oleh pihak yang sudah cukup berpengalaman di
bidang pemberdayaan ekonomi rakyat. Tujuan akhirnya tidak
lain adalah membangun kesadaran dan memandirikan masya-
rakat itu sendiri.
Penutup
Diawali dengan niat baik, perusahaan memberikan lahan
seluas 11,5 ha sebagai persentase 10% dari lahannya. Diawali
dengan niat baik, Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal dan
BPN Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah memfasilitasi
pelepasan HGU lahan tersebut. Dalam upaya melaksanakan
kebijakan yang berkaitan dengan Reforma Agraria melalui
PPAN, mempertimbangkan asset reform dan access reform,
beberapa pihak mencoba mengembangkan implementasinya
260