Page 69 - Memahami dan Menemukan Jalan Keluar dari Problem Agraria Krisis Sosial Ekologi
P. 69
lahan perkebunan yang diorganisisr oleh Serikat Petani Pasundan
(SPP). 7
Aksi yang terjadi di Kampung Cieceng sebagian juga
diikuti oleh beberapa orang masyarakat yang dari Sinagar.
Gejolak pengambil alihan lahan di Cieceng menyebar ke
Sinagar, beberapakali bahkan, rapat-rapat untuk aksi reklaim-
ing ini dilakukan di Sinagar, selain alasan keamanan agar tidak
digrebebg oleh petugas perkebunan yang menyewa preman-
preman untuk meneror petani-petani, juga karena alasan ingin
mendapatkan bantuan dari petani-petani lain agar bersama
membantu petani Cieceng mengambil alih lahan perkebunan
yang ditelantarkan itu.
Pada tahun 2003, setelah perjuangan melelahkan yang
terjadi di Cieceng, terjadi beberapa kali penyerangan pre-
man hingga oknum polisi yang berpihak pada Perhutani.
Namun akhirnya lahan Cieceng tetap berhasil direbut petani,
yang kemudian mendeklarasikan Organisasi Serikat Petani
Pasundan OTL Cieceng.
Sementara itu, pengalaman beberapa orang di Sinagar
yang ikut berproses dalam perjuangan petani di Cieceng,
menginspirasi mereka untuk melakukan hal serupa di Sinagar.
Pada tahun 2004, dimulailah aksi-aksi okupasi dan reklaiming
oleh petani-petani yang mendapatkan pengalaman belajar di
Cieceng ini. Tahun 2004, OTL Sinagar yang kemudian di-
kenal dengan nama OTL Kajarkajar dideklarasikan. Cuma
8
lebih spesifik di Jawa bentuknya dapat berupa Hutan Produksi Perhutani
dan PTPN.
7 Adalah organisasi tani yang berkembang luas di beberapa wilayah
di Jawa Barat. Organisasi ini mempelopori aksi-aksi reklaiming lahan.
Untuk lebih jelas tentang sejarah Serikat Petani Pasundan, lih Noer fauzi,
Sketsa 3 Abad Politik Agraria di Tataran Priangan, 2008.
8 Nama Kajarkajar diambil dari nama lembah yang ada di Kampung
Sinagar, lembah ini adalah pusat kampung, disana terdapat pusat pemu-
kiman, persawahan, sumber air, dan tempat melakukan pertemuan yang
juga berfungsi sebagai tempat ibadah (Mesjid).
55