Page 73 - Memahami dan Menemukan Jalan Keluar dari Problem Agraria Krisis Sosial Ekologi
P. 73

kan tugasnya pada pengelolaan hutan jati, juga kawasan hutan
             jati yang belum diserahkan pengelolaannya pada pihak lain
             agar dijaga dan dipelihara dengan baik. Pengelolaan hutan
             pada tahun-tahun selanjutnya cenderung lebih difokuskan
             pada kegiatan reforestasi hutan jati, karena kayu jati mem-
             punyai nilai ekonomis tinggi dibandingkan dengan kayu non
             jati, dan kebutuhan industri yang tinggi pada jati. Pada tahun
             1890, pemerintah Hindia Belanda mendirikan Perusahaan
             Hutan Jati (Djatibedrijf) untuk mengintensifkan pengelolaan
             hutan jati di Jawa dan Madura, sedangkan pengelolaan
             kawasan hutan rimba non jati diserahkan wewenangnya pada
             Dinas Hutan Rimba (Dienst de Wildhoutbossen).
                   Pada tanggal 14 April 1874 diundangkan  Reglemen
             Pemangkuan dan Eksploitasi Hutan di Jawa dan Madura. Hal
             penting yang diatur dalam Reglemen Hutan 1874 ini adalah:
             -     Pengaturan mengenai pemisahan pengelolaan hutan jati
                   dengan hutan rimba non jati.
             -     Hutan jati dikelola secara teratur dan ditata dengan
                   pengukuran, pemetaan dan pemancangan pal-pal batas,
                   serta dibagi dalam wilayah distrik-distrik hutan.
             -     Eksploitasi hutan jati diserahkan pengusahaannya pada
                   pihak swasta.
             -     Pemangkuan hutan rimba yang tidak dikelola secara
                   teratur diserahkan pada Residen di bawah perintah
                   Direktur Binnelands Bestuur, dan dibantu seorang
                   Houtvester.
                   Selanjutnya, Reglemen Pemangkuan dan Eksploitasi
             Hutan Jawa dan Madura 1874 melalui Ordonansi 6 Mei 1882,
             Ordonansi 21 November 1894, Ordonansi Kolonial 9
             Februari 1897, Reglemen Pemangkuan dan Eksploitasi Hutan
             di Jawa dan Madura 1874, diperbarui dengan Boschreglement
             1897 (Reglemen Pengelolaan Hutan Negara di Jawa dan Madura
             1897), diteruskan  Dienstreglement 1897 (Reglemen Dinas)


             59
   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78