Page 76 - Memahami dan Menemukan Jalan Keluar dari Problem Agraria Krisis Sosial Ekologi
P. 76

social forestry, meski masih belum jelas bentuk operasionalnya.
                Tahun 1982 Perum Perhutani di bawah Direktur
           Utamanya, Hartono Wirjodarmodjo, menyempurnakan Pen-
           dekatan Kesejahteraan di atas dengan Proyek Pembangunan
           Masyarakat Desa Hutan (PMDH). Proyek ini bertujuan
           meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa hutan dan
           meningkatkan fungsi-fungsi hutan secara optimal. Proyek
           PMDH dilanjutkan untuk menyusun gagasan dan konsep
           kehutanan sosial secara lebih jelas (Hartadi Kartodihardjo,
           2001).
                Tahun 1985 dibentuk tim penelitian untuk mencari
           sistem pengelolaan hutan yang mampu memecahkan per-
           masalahan sosial ekonomi masyarakat di sekitar hutan. Dari
           hasil penelitian tersebut dirumuskan program baru yang
           dinamakan Perhutanan Sosial (PS) yang menerapkan pola
           tanam jati dengan jarak tanam 6 x 1 m, dan di sela tanaman
           jati tersebut ditanam buah-buahan atau tanaman pertanian.
           Pada periode ini mulai dikenal konsep agro forestry dalam
           pengelolaan hutan
                Di samping program PS, juga dicarikan berbagai bentuk
           alternatif, seperti yang dilakukan di wilayah KPH Madiun
           atas kerjasama Fakultas Kehutanan UGM dengan Direksi
           Perum Perhutani sejak tahun 1991 dengan proyek “Pilot
           Project Pengelolaan Hutan Jati Optimal untuk Perhutani dan
           Masyarakat”—atau dikenal dengan proyek Management Re-
           gime (MR). Program MR ini mempertimbangkan jarak
           kawasan hutan dari pemukiman penduduk, jumlah tenaga
           kerja yang tersedia, dan kondisi fisik hutan yang ketiganya
           berpengaruh pada intensitas tekanan penduduk terhadap
           kawasan hutan.
                Pasca reformasi Departemen Kehutanan kembali
           berusaha memperhatikan dan mengadopsi perkembangan dan
           perubahan paradigma state based menjadi community based,
           program Hutan Kemasyarakatan (HKm). Menteri Kehutanan

                                                                  62
   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81