Page 11 - UAS - Adelia Rahma - 064
P. 11
2. Pemberontakan PKI dan Konflik dalam Negeri
Doktrin komunis adalah merebut kekuasaan negara yang sah dengan cara apa
pun. Setiap peluang dan kesempatan yang ada akan digunakan oleh orang-orang
komunis untuk mengembangkan ideologinya. Mereka akan menjalankan aksinya
bagaimanapun kondisi yang dihadapi bangsa. Ini harus kita pahami dan waspadai
bersama. Coba buka kembali sejarah pergerakan bangsa. Saat pergerakan nasional
tengah berkembang, PKI mengadakan pemberontakan padatahun 1926/1927.
Organisasi pergerakan lainnya pun terkena dampaknya. Saat itu, pemerintah Belanda
sangat menekan kaum pergerakan.
a. Pemberontakan PKI di Madiun
PKI berkembang pesat sekitar tahun 1948. Bangsa Indonesia baru
merapatkan barisan untuk menghadapi agresi Belanda. PKI membentuk Front
Demokrasi Rakyat (FDR) yang terdiri atas PKI, Partai Sosialis, PBI, Pesindo, dan
SOBSI. Front ini di bawah Amir Sjarifuddin. Mereka merongrong keutuhan bangsa.
PKI memobilisasi kaum buruh dan rakyat untuk mengadakan pemogokandi
berbagai daerah di Indonesia.
1) Musso dan Perubahan Gerakan PKI
Gerakan PKI semakin radikal setelah Musso kembali dari Moskow (Uni
Soviet/Rusia) pada bulan Agustus 1948. Musso bermukim di Moskow sejak
tahun 1926. Dia mengadakan perombakan di tubuh PKI dengan membentuk
Politbiro PKI. Musso berpendapat bahwahanya orang-orang PKI yang bisa
menyelesaikan revolusi. Musso menempatkan orang-orang baru seperti D.N.
Aidit, M.H. Lukman, Njoto, dan Sudisman.
Setahap demi setahap, Musso menyerang beragam kebijakan
pemerintahan Kabinet Hatta. Musso kemudian menyampaikan gagasan-
gagasannya melalui rapat-rapat raksasa. Pada tanggal 20 Agustus 1948
berlangsung rapat raksasa yang dihadiri 50.000 orang di Yogyakarta. Musso
11