Page 126 - Sejarah Daerah Lampung
P. 126
107
cak silat laki-laki. Biasanya pelajaran mengaji, mereka akan belajar
kepada guru tersendiri diluar keluarganya bahkan kadang-kadang
.kalau dalam kampung sendiri tidak ada, mereka akan memanggil guru
mengaji malahan dari luar daerah seperti dari Banten, Palembang, atau ·
Sumatera Barat. Demikian pula pelajaran silat.
Kepandaian pencak silat ini, pada periode ini masih meru
pakan kepandaian yang harus dimiliki oleh setiap kaum Lampting.
Kaum laki-laki adalah peinbela kehonnatan keluarga-nya. Hal yang
biasa pada zaman dahulu timbul ~~cok dengan kelompok lain, karena
· berbagai sebab seperti anak gadis dilarikan si bujang, perbliatan
tanah batas marga dan desa, atau menghadapi perampok-perampok
yang seilng mengembara ke Lampung, oleh karena keamaiian merijadi
tanggung jawab bersarna marga. maka kepandaian pencak silat dan
mempennainkan berbagai alat senjata adalah kepandaian yang
diperlukaJi oleh kaum laki-laki.
Pendidilcan modem pada periode abad ke-19 ini belum ada sarna
sekali. Keperluan administrasi pemerintah belum membutuhkannya.
Semua masih sed~ sehingga sudah cukup dengan administrasi
yang ditulis dengan huruf Lampung, catatan yang dibuatcukup orang
Belanda sedangkan pribumi dibiarkan tidak perlu mengetahuinya.
3. Kesenian
Kesenian merupakan bagian . kebudayaan manusia yang
mempunyai keindahan. Seperti halnya kebudayaan pada iunumnya
merupakan suatu usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
demikian juga dengan kesenian. Yang menyangkut kesenian ialah seni
rupa (arsitektur, seni pahat, seni ukir dan seni kerajinan tangan), seni
tari, · dan seni Sastra. I
Datam seni rupa suku Lampung pernah mempunyai ciri khas
tersendiri. Tetapi tidak berkembang sama sekali. Pada periode abad
ke 19 dalam bidang arsitektur misalnya bentuk rumah Lampung mem-