Page 157 - Sejarah Daerah Lampung
P. 157
llB
luar daerah yaitu ke Sumatera Barat atau ke Jawa. Selama periode
1900 - 1942 dapat kita lihat bahwa Sekolah Dasar 7 tahun (HIS) ha-
nya ada 2 buah yaitu di Tanjungkarang dan di Menggala. Sekolah
angka 2 hanya ada 16 buah dan Sekolah Desa sudah ada 14 buah. lni-
lah yang menjadi pennulaan perkembangan pendidikan di Lampung.
Dari sini kelak muncul kaum terdidik yang temyata kelak merupakan
modal perjuangan bangsa terutama di daerah Lampung sendiri. Pada
masa seianjutnya kaum terpelajar inilahyang menjadi tokoh-tokoh per-
gerakan kebangsaan terutama d1 daerah Lampung sendiri.
Secara terperinci sekolah-sekolah yang diusahakan Pemerintah
Hindia Belanda di Lampung adalah sebagai berikut :
a. HIS (Hollands lnlandsche School) = Sekolah Dasar 7 tahun de-
ngan bahasa Belanda hanya ada 2 buah sekolah yaitu di Tanjung'-
karang dan Menggala.
b. Vervog Scholl/Sekoiah angka dua = Sekolah Dasar 5 tahun tanpa
bahasa Belanda, ada 16 buah, masing-masing di Gedong Tataan
(untuk anak-anak kaum kolonisasi/transmigrasi dan ditambah ma-
ta pelajaran pertanian, Kedondong, Telukbetung, Kalianda, Tan-
jungkarang (ada 2 buah di mana satu khusus untuk anak perem-
puan) Gunung Sugih, Negara Tulangbawang, Padangratu, Blam-
bangan Pagar, Kotabumi (dengan tambahan mata pelajaran per-
tanian), Menggala (ada 2 buah dimana satu khusus untuk anak pe-
rempuan), Kota Agung clan Talang badang.
c. Volkscholl/Sekolah D~sa (Sekolah Dasar 3 tahun), yang banyak-
nya 114 buah, masi.ng-masing di:
1. Onder-Afdeling Telukbetung : 29 buah;
2. Onder-Afdeling Kotaagung : 14 buah;
3. Onder-Afdeling Kotaburni : 34 buah;
4. Onder-Afdeling Sukadana : 21 buah;