Page 156 - Sejarah Daerah Lampung
P. 156
137
paian pendidikan meialui lembaga dan biasanya lembaga itu menyang-
kut pendidikan khusus untuk kelangsungan kebudayaan Lampung .da-
pat dikatakan tidak ada. Lembaga yang ada ialah lembaga keluarga.
Semua tata cara disampaikan dan dilanjutkan melalui kebiasaan dalam
keluarga dan masyar~. Tulisan Lampung disampaikaD. secara sam-
bil lalu c:ian tidak dipelajari secara khusus.
Demikian juga bal-hal lain yang menyangkut adat istiadat clan
sebagainya, disampaikan melalui "peristiwa" dail "Upacara'' itu sen-
diri.
Sampai pennulaan abad ke-20 sistem peodidikanmodem belum
dikenal di Lampung. Lembaga-lembaga yang ~ya sekolah belum
ada. Pendidikan yang bersifat agama Islam diteruskan melalui peodi-
dikan tradisional. Mereka mengaji clan belajar agama Islam pada guru-
guru agama yang tidak ·propesional.
Politik etis yang dicetuskan oleh Van Deventer pada akhir abad
yang lalu mulai ada benibnya di daeoo Lampung tetapi hal ini ~
babkan oleh kebutuhan dari pemerintah Belanda sendiri. Pemerintah
Belanda memerlukan pegawai rmdah yang sangat diperlukan untuk.
administrasi pemerinUih clan perkebunaii pada masa itu: Perlu didiri-
kan sekolah-sekolah yang nantinya menghasilkan tenaga a~
tingkat bawah dal8m"melancarkan roda pemerintahan dan perusahaan
yang berada di daerah Lampung. Semuanya diperlukan banya untuk
keperitingan kaum penjajah. Pada: awal abad ke-:-20 .sudah mulai didiri-
kan sekolah-sekolah. Yang mula-mu~ didirikan. iaJah ·HIS (Sekolah
Dasar 7 tahun dengan bahasa Belanda) di ~elukbetung ctan·Mengpla .
. (sekitar tahun 1900) kemudian sekolah . ..kolah angb ... (sekollh
~sar 5 tahun. tanpa bahasa Belanda) pada. tiap · ~derafdellns. din bo-
·berapa distrik pada waitu itu. Sebeluni pang punia ba2 beknn • .
sekolah M~ yana_ merupabil kelanjutan ciari lekollh ·~
·
tenebut· Apabila IOIOOlq .... mellDjutbn ..... ._..,.. .....
.. . ;. ··