Page 200 - Sejarah Daerah Lampung
P. 200
181
tingkat I Lampung 1964, kehidupan ekonominya tidak jauh berbeda
dengan situasi ekonomi nasional_ ketika itu. Semua daya dan potensi
ekonomi diabdikan UQtuk kepentingan politik. Tefjadilah pemborosan-
pemborosan terhadap sumber kekayaan alam, yang mengakibatkan se-
. makin merosotnya perekonomian daerah maupun nasion,al. Rakyat me-
rasakan adanya kekurangan seperti bahan pakaian, pangan dan seba-
gainya. Berbagai fasilitas dan sarana dalam keaclaaD tidak terurus dan
rusak atau terbengkelai. Rencana-rencana pembangunan kalaupun ada
tidak dapat . direalisasi program kesejahteraan Kasitn<:>, misalnya
mengalami kegagalan pelaksauaan. Demikian pula Rencana Pemba-
ngunan Semesta ,Berencana yang lahir tahun 1961. Akibat daripada
merosotnya kegiatan ekonomi, maka hingga tahun 1964, bahkan sam-
pai meletusnya tragedi nasionai 1965, tingkat pertumbuhan ekonomi
amat rendah, sedangkan jumlah penduduk bertambah terus lebih-lebih
karena masuknya pendatang transmigran dari luar daerah.
Dengan lahimya Orde Baru 11 Maret 1966, dan ditetapkannya
pemegang Supersemar sebagai Ketua Presidium Kabinet Ampera oleh
. MPRS (Tap. MPRS No. XIl/MPRS/1966), dimulailah secara s~'rius
dilakukan penanggulangan merosotnya -ekonomi yang k~ itu laju
inflasi telah menunjukkan 650%. Usaha. penanggulangan itu sekaligus
meletakan dasar guna pembangunan · dan pembaharuan ekooomi. selan-
jutnya, dan setelah peletakan dasar tadi cukup berhasil, maka mulailah
pada 1 April 1969 dilancarkan pelaksanaan Pembangunan Lima·
Tahun Pertama.
Pelaksanaan Pelita I di daerah Lampmg telah dijalankan dengan
orientasi dan arah yang benar dan sesuai. dmgan pola pembangunan
yang ditetapkan oleh Pusat. '> Hal ini tei:cennin jelas dalam pen8suna-
an pembiayaan pembangunan.
Tentang sumber pembiayaan pemb~ daerah meliputi dua
hal yaitu: