Page 91 - Sejarah Daerah Lampung
P. 91
72
_tillab. Lampung memungkinan hal itu. Kebrituhan akan sandang dan
pakaian adat sedapat mungkjn diusahakan sendiri tetapi kenyataannya
banyak juga yang didaiangkan dari luar. Misalnya kain songket, yang
merupakan kebutuhan pokok sebagai pakaian adat, mereka peroleh
dari Sriwijaya ~alembang) . -
Orang Lampung pada umumnya sederhana dalam penghidopan-
nya. Tetapi disegi lain ia menunjukkan kegemarannya akan pujian
(kenmerktzich door ijdelheid), sebagai teqiyata dari pembenan nama
yang besar-besar pada kampunya, dari pemilikan nama-nama · yang
. agung oleh para lelaki dari pemakaian hiasan yang rilahal-mahal oleh
·para wanitanya pada waktu pesta. Ia bersedia mengeluarkan biaya
yang besar untulc keperluan yang memuaslqm "ijdellteid" nya; dengan
demikian terdapat suatu kontradiksi. Dalam kehidupan sehari-hari me-
reka sangat sederhana, tetapi pada sua~ waktu mereka mengeluarkan
biaya besar un,tuk keperluan yang memuaskan rasa tel'pujinya. Teotu ·
saja semua keperluan Uiltuk upacara-upacara yang ~al dan sebagian
besar sangat indah itu bahan-bahannya didatangkan da~ luar sedang-
kan keahlian menata sehingga menjadi pakaian adat yang agung itu
sebagian penduduk mengusahakan pembuatannya sendiri. ·
. Dari peninggalan arsip lama berupa silsilah yang ada pada para
penyimbang dapat kita ketahui bahwa semenjak mereka menghuni dae-
. .
rah Lampung · sekarang ini _ (sebelulnnya mereka berada di- Sekala
Berak) ada yarig telah mencapai dua puluh empat generasi. Kaiau kita
perkirakan bahwa setiap generasi dua puluh sampai dua puluh lima ta-
hun maka mereka sudah berada di dareah ini sekitar empat ratus de-
· lapan puluh sampai enam ratus tahun yang lalu. Mereu· terdiri dari
buay-buay yang dipimpin olen seroang empu. ierkenallah dalam se-
. jarah adanya empat orang empu yaitu Empu Penenong, Empu
Belunguh, Empu Bejalan di Way, dan Empu Nyerupa. _Mereka inilah