Page 40 - e modul preceptorship
P. 40

disampaikan atau ditulis, perawat perlu mempertimbangkan kecepatan dan
                         intonasi, kesederhanaan, kejelasan dan keringkasan, waktu dan relevansi,
                         adaptabilitas, kredibilitas, dan humor. Hal tersebut, harus dimiliki oleh perawat
                         saat berkomunikasi dengan pasien dan petugas kesehatan lainnya (Kozier et
                         al, 2010). Komunikasi terapeutik merupakan tanggung jawab moral seorang
                         perawat serta salah satu upaya yang dilakukan oleh perawat untuk mendukung
                         proses keperawatan yang diberikan kepada pasien. Komunikasi terapeutik
                         dengan pasien harus melewati empat tahap meliputi fase pra-interaksi, orientasi
                         atau perkenalan, fase kerja, dan fase terminasi. Keterampilan berkomunikasi
                         juga sangat penting dalam berinteraksi dengan petugas kesehatan lainnya.
                         Hubungan yang berhasil dengan rekan kerja bergantung pada keterampilan
                         komunikasi yang baik. Rasa hormat, perlakuan adil bagi orang lain, kompromi
                         yang menjaga integritas, kolaborasi, dan mendengar aktif merupakan
                         komponen utama dalam hubungan profesional
                     b.  Membaca dan menulis
                         Menulis merupakan salah satu bentuk komunikasi yang sering digunakan dalam
                         pendokumentasian keperawatan yang dilakukan oleh perawat. Komunikasi
                         yang efektif di antara anggota tim pelayanan kesehatan dibutuhkan dalam
                         pelayanan pasien. Komunikasi yang efektif terjadi dalam dua pendekatan yaitu
                         rekaman dan laporan.
                 3.   Keteramplan Praktik
                     a.  Penggunaan alat
                         Salah satu kriteria dalam keterampilan klinik adalah bekerja secara profesional,
                         menjalankan prosedur berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP)
                         dengan benar sehingga mampu mencegah terjadinya kesalahan dalam praktik.
                     b.  Teknik aseptik
                         Teknik aseptik adalah praktik/prosedur yang membantu mengurangi risiko
                         terkena infeksi. Asepsis adalah hilangnya mikroorganisme patogen (penyebab
                         penyakit). Komponen utama perlindungan pasien dan pekerja adalah higiene
                         tangan, menggunakan sarung tangan bersih untuk mencegah kontak langsung
                         dengan darah atau cairan tubuh pasien, dan membersihkan lingkungan secara
                         rutin. Membersihkan, desinfeksi, dan strerilisasi objek yang terkontaminasi
                         dengan benar dapat mengurangi dan sering menghilangkan mikroorganisme
                         secara signifikan (Potter & Perry, 2010).
                     c.  Pemberian obat
                         Pemberian obat pada pasien memerlukan pengetahuan dan keterampilan
                         khusus dari perawat. Untuk mencegah kesalahan obat, ikuti “enam benar”
                         pada pemberian obat secara konsisten setiap kali memberikan obat. Banyak





                 Bab 3.  Preceptee (Peserta didik/Mahasiswa/Perawat Baru)               29
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45