Page 37 - e modul preceptorship
P. 37
3. Keaktifan Preceptee dalam mencapai kompetensi
Pencapaian kompetensi pembelajaran klinis adalah hasil proses pembelajaran
selama pendidikan dan berkembang sepanjang waktu, hal ini sangat tergantung
dengan peran Preseptor, peer group dan lingkungan pembelajaran. Upaya preceptee
itu sendiri juga tidak kalah penting, karena tanpa adanya keaktifan preceptee maka
target tersebut tidak akan tercapai.
4. Perilaku Preceptee Selama Praktik Klinik
Perilaku merupakan semua kegiatan atau aktivitas yang dilakukan seseorang yang
bisa diamati secara langsung atau tidak langsung (yang tidak dapat diamati) oleh
orang lain. Perilaku belajar preceptee di klinik perlu ditekankan lagi kepada preceptee.
Preceptee melakukan praktik klinik bukan semata-mata melakukan kegiatan rutinitas
melainkan mengaplikasikan teori yang diperoleh sebelumnya dalam kasus nyata,
belajar mengambil keputusan tentang tindakan keperawatan atau mengintegrasikan
ilmu pengetahuan dengan kasus nyata.
Preceptee harus aktif dalam kegiatan rutinitas sehari-hari di ruangan, aktif
mendatangi bel dari pasien tanpa disuruh perawat senior dan cenderung melakukan
tindakan sesuai kebiasaan di Rumah Sakit. Kedisiplinan preceptee baik ditunjukkan
dengan mengumpulkan tugas tepat waktu untuk pengumpulan daftar pencapaian
kompetensi.
Pencapaian kompetensi klinik preceptee tidak hanya dipengaruhi oleh Preseptor,
akan tetapi dapat dipengaruhi oleh faktor lain seperti metode pembelajaran, fasilitas/
peralatan, konten materi, lingkungan pembelajaran, pengetahuan, keterampilan, sikap,
pengalaman, pelatihan, dan motivasi. Preseptor menampilkan perannya secara maksimal,
akan tetapi dari diri mahasiswanya tidak memiliki motivasi/dorongan untuk terus belajar
juga dapat mempangaruhi tingkat pencapaian kompetensinya.
Dorongan internal dapat meningkatkan semangatnya sehingga timbul keinginan
kuat untuk mempelajari sesuatu, sehingga berdampak positif dalam meningkatkan
pengetahuan serta keterampilan preceptee (Alifah & Rochana, 2017).
C. Tata Tertib Dan Sanksi
1. Kehadiran
Setiap mahasiswa wajib mengikuti praktik klinik 100%. Peserta didik diwajibkan
sudah berada di ruangan tempat praktik 15 menit sebelum waktu jaga praktik yang
ditetapkan. Jika terlambat 1-15 menit harus mengganti 30 menit. Keterlambatan lebih
dari 1 jam tanpa alasan yang bisa dipertanggungjawabkan, mahasiswa dianggap tidak
hadir. Mahasiswa mengisi presensi datang dan pulang pada lembar presensi yang telah
disediakan. Presensi dianggap sah apabila sudah diketahui dan ditandatangani oleh
26 Pembelajaran di Wahana Praktek Model Preceptorship

