Page 46 - e modul preceptorship
P. 46
- Visi misi dan tujuan rumah sakit
- Sejarah rumah sakit
- Struktur organisasi rumah sakit
- Peraturan pegawai
- Kontrak kerja, fasilitas pegawai, pengembangan karier.
- Sistem penilaian pegawai
• Mutu pelayanan
• Keselamatan pasien
• Pencegahan pengendalian infeksi
b. Orientasi khusus (unit kerja)
• Kebijakan dan prosedur
• Peralatan
• Struktur organisasi ruangan
• Pola kerja
• Proses keperawatan dan lain-lain
2. Tahap refleksi
Perawat baru (preceptee) merefleksikan/ mengungkapkan hal yang perlu dicapai dan
ingin di dapat setiap hari.
3. Tahap pelaksanaan
Hubungan preceptor dan preceptee (perawat baru):
a. Preceptor dan preceptee melakukan diskusi tentang pencapaian kompetensi yang
harus dicapai.
b. Preceptor memperoleh sejumlah pasien untuk dikelolanya bersama preceptee yang
menjadi tanggung jawabnya.
c. Preceptee setiap awal dan akhir dinas mengikuti operan dinas
d. Minggu kesatu (awal) pendelegasian kewenangan kegiatan prosedural
keperawatan:
• Mengidentifikasi semua tindakan prosedural keperawatan dari pasien yang
menjadi tanggung jawab preceptor.
• Membagikan jadwal pelaksanaan tindakan prosedural kepada preceptee.
• Tindakan prosedural dilaksanakan dibawah supervisi penuh oleh preceptor.
Dimulai dengan yang sederhana kemudian ditingkatkan secara bertahap
sesuai dengan kompetensi yang telah dimiliki preceptee.
• Jika preceptee dianggap belum kompeten tentang suatu tindakan, tidak
diberi kegiatan yang lebih sulit sampai dianggap kompeten.
• Minggu selanjutnya pendelegasian kewenangan untuk memberi asuhan
kepada pasien secara utuh bersama-sama dan kemudian mandiri.
Bab 4. Pelaksanaan Program Preceptorship 35