Page 47 - e modul preceptorship
P. 47

•   Semua tindakan yang diberikan oleh preceptee untuk pasiennya memenuhi
                          persyaratan kualitas (SPO dan pedoman praktik/ asuhan) dan keselamatan
                          pasien serta memuaskan pasien.
                      •   Kewenangan yang telah didelegasikan sesuai dengan kompetensi yang
                          harus dimiliki.
                      •   Kegiatan lainnya oleh preceptor untuk precepte adalah diskusi kasus.
              4.   Tahap penguatan
                  Pembimbing klinik (preceptor) bersama perawat baru melakukan follow up dan
                  memberikan feedback setelah pelaksanaan.
              5.   Tahap evaluasi
                  Pada awal program sudah harus jelas, apa yang dievaluasi dan bagaimana preceptor
                  mengevaluasinya. Evaluasi program pelaksanaan biasa dilakukan secara harian,
                  pada pertengahan atau dibagian akhir. Evaluasi bisa dilakukan secara formal yang
                  mencakup kompetensi (sikap, keterampilan dan pengetahuan). Evaluasi secara
                  informal dilakukan dengan memberikan umpan balik secara verbal (Halfer 2007).
                  Evaluasi dilakukan secara teratur oleh preceptor secara lisan kepada preceptee.
                  Kedua pihak saling mengemukakan pandangan tentang diri dan pihak lain secara
                  konstruktif. Preceptor memastikan semua kompetensi sudah dikuasai dan preceptee
                  siap untuk uji kompetensi pada akhir setiap stase. Semua format yang diisi oleh
                  preceptee selama masa orientasi diperiksa oleh preceptor untuk menjamin tidak
                  ada kekeliruan atau kekurangan peluang menjalankan kompetensi yang dimiliki.
                  Evaluasi yang digunakan berupa lembaran evaluasi berupa poin-poin penting yang
                  ditujukan pada masing-masing preceptor dan preceptee yang sudah didapat dalam
                  kegiatan.


              E.     Tahapan Pembelajaran Klinik mahasiswa keperawatan


              Tahapan dalam proses pembelajaran klinik menurut (AIPNI, 2015) sebagai berikut :
              1.   Tahapan Persiapan
                  Tahap persiapan, yaitu merancang cara mengajar yang efisien dengan target
                  membantu mahasiswa keperawatan (preceptee) dalam melaksanakan berbagai tugas
                  yang diembannya. Tahap ini menekankan  pada pembelajaran dengan berbagai
                  aspek untuk memenuhi kebutuhan belajar preceptee yang membutuhkan persiapan
                  dalam mengorganisir fasilitas sesuai tujuan akhir.
              2.   Tahapan Penerapan
                  Tahap penerapan akan dilakukan berbagai metode pembelajaran yang
                  memungkinkan preceptee dapat menyelesaikan tugas pembelajaran sesuai dengan
                  tujuan yang diinginkan atau sesuai kompetensi yang diharapkan.
              3.   Tahapan Evaluasi



                36                                      Pembelajaran di Wahana Praktek Model Preceptorship
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52