Page 218 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 DESEMBER 2021
P. 218

TKI ILEGAL DIIMINGI GAJI BESAR DI MALAYSIA TAPI BAYAR RP 10 JUTA KE CALO

              Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia ( BP2MI ) mengungkapkan tenaga kerja Indonesia
              (TKI) atau pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal yang menjadi korban kapal tenggelam di lepas
              pantai  Johor  Bahru,  Malaysia,  membayar  sejumlah  uang  kepada  calo.  Mereka  diharuskan
              membayar Rp 10-15 juta untuk kerja di luar negeri, seperti Malaysia.

              "Untuk biaya yang dikenakan kepada calon PMI ini oleh para calo atau sindikasi ini bervariasi,
              sekitar Rp 10-15 juta," ujar Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Eropa dan
              Timur Tengah Irjen Achmad Kartiko dalam jumpa pers virtual, Selasa (28/12/2021).

              Kartiko mengatakan biaya tersebut mencakup tiket pesawat ke Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
              Selain itu, para TKI ilegal diantar sampai ke Malaysia oleh calo.

              "Itu  termasuk  biaya  tiket  pesawat  dari  daerah  asal  ke  Batam.  Kemudian  biaya  transportasi
              sampai  ke  Malaysia  sana.  Dan  dari  daratan  Malaysia  dikirim  ke  agensi-agensi  yang  ada  di
              Malaysia," tuturnya.

              Selain itu, Kartiko membeberkan TKI ilegal asal Indonesia ini diiming-imingi oleh calo bahwa
              mereka akan mendapatkan gaji besar di Malaysia. Padahal kenyataannya tidak sebesar seperti
              yang dijanjikan calo.

              "Ini bukan tenaga profesional, ini adalah tenaga-tenaga serabutan yang memang dengan tipu
              daya dari para  calo  mereka  dijanjikan  untuk bekerja  di  tempat-tempat dengan  gaji  tinggi  di
              Malaysia sana. Pada kenyataannya tidak seperti itu. Jadi ada unsur bujuk rayu dan tipu muslihat
              dari para calo-calo ini," jelas Kartiko.

              Sementara itu, lanjut Kartiko, Malaysia saat ini memang sedang membutuhkan banyak pekerja
              dari Indonesia. Dia menduga praktik pengiriman TKI secara ilegal ini sudah berlangsung sejak
              lama.

              "Sekarang ini memang di negara Malaysia ini sedang butuh banyak pekerja Indonesia karena
              situasi  ekonomi di  sana  adanya  banyak  kebun,  infrastruktur  yang sedang  dibangun di  sana.
              Mungkin ini praktik yang sudah cukup lama," imbuhnya.

              Sebelumnya,  BP2MI  mengungkap  hasil  investigasi  tragedi  tenggelamnya  kapal  yang
              menewaskan sejumlah TKI ilegal di lepas pantai Johor Bahru, Malaysia. BP2MI menduga oknum
              TNI Angkatan Laut (AL) dan TNI Angkatan Udara (AU) terlibat membantu kegiatan PMI ilegal ke
              Malaysia ini.

              "Adanya dugaan keterlibatan oknum TNI AL dan oknum TNI AU, yang memiliki peran masing-
              masing dalam membantu kegiatan pengiriman PMI ilegal," ujar Kepala BP2MI Benny Rhamdani
              dalam jumpa pers virtual, Selasa (28/12).
              Benny  mengatakan  akan  melaporkan  hasil  temuan  investigasi  tersebut  ke  pimpinan  masing-
              masing instansi. Selain itu, Benny berencana bertemu dengan Panglima TNI Jenderal Andika
              Perkasa untuk membahas permasalahan itu.












                                                           217
   213   214   215   216   217   218   219   220   221   222   223