Page 116 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 OKTOBER 2020
P. 116

Menariknya,  meski  mendapat  penolakan  cukup  luas  bahkan  dari  dua  fraksi  di  parlemen,
              pemerintah dan DPR berkukuh RUU Ciptaker harus disahkan. Pemerintah dan DPR seolah-olah
              sedang kejar setoran.

              Tengok  saja,  kejadian  Sabtu  (3/10/2020)  malam  yang  sangat  tidak  lazim.  Saat  itu,  Badan
              Legislatif  menggelar  rapat  kerja  saat  weekend  dan  malam-malam  untuk  pula  mengambil
              keputusan tingkat pertama. Suatu peristiwa diluar kebiasaan. Janggal.

              Kejanggalan ini terjawab ketika DPR mempercepat rapat paripurna yang semula dijadwalkan
              pada Kamis (8/10/2020) menjadi Senin (5/10/2020).

              "Tadi disepakati Badan Musyawarah (Bamus) karena laju covid-19 di DPR terus bertambah, maka
              penutupan masa sidang dipercepat," kata Wakil Ketua Baleg DPR Achmad Baidowi.

              Akan  tetapi,  terlepas  dari  alasan  covid-19,  kasak-kusuk  sejumlah  tenaga  ahli  di  DPR,  motif
              pemerintah  dan  mayoritas  fraksi  di  DPR  yang  ingin  pembahasan  cepat  kelar,  juga  dilandasi
              motivasi untuk menghindari ancaman demo dari aliansi masyarakat sipil dan buruh.

              Pemerintah danDPR menganggap semakin cepat UU Ciptaker disahkan, polemik akan segera
              selesai  dan  semakin  cepat  pula  proses  memperkuat  fondasi  ekonomi.  Yang  jelas,  melalui
              perubahan tata perizinan yang disentralisasi ke pemerintah pusat; sistem ketenagakerjaan yang
              memberikan banyak kelonggaran; hingga perpajakan yang banyak mendapat relaksasi dari sisi
              tarif, sanksi, dan denda; ekonomi diharapkan akan dapat melejit.

              Sidang Paripurna DPR RI Masa Persidangan I Tahun Sidang 2020/2021 / Youtube DPR RI Menteri
              Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam rapat paripurna, bahkan sesumbar
              pengesahan UU yang penuh kontroversi ini akan mendorong perekonomian nasional.

              Sementara itu, jika merujuk ke pernyataanya beberapa hari sebelum pengesahan, UU Ciptaker
              akan memberikan 5 manfaat bagi perekonomian.

              Pertama, penciptaan lapangan kerja sebanyak 2,7 - 3 juta per tahun (meningkat dari saat ini 2
              juta  per  tahun),  untuk  menampung  9,29  juta  orang  yang  tidak/belum  bekerja  (7,05  juta
              pengangguran dan 2,24 juta angkatan kerja baru).

              Kedua, peningkatan kompetensi pencari kerja dan kesejahteraan pekerja.

              Ketiga, peningkatan produktivitas pekerja, yang berpengaruh pada peningkatan investasi dan
              pertumbuhan ekonomi. Produktivitas Indonesia (74,4%) masih berada di bawah rata-rata negara
              ASEAN (78,2%).

              Keempat,  peningkatan  investasi  sebesar  6,6%  -  7,0%,  untuk  membangun  usaha  baru  atau
              mengembangkan usaha existing yang akan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan
              kesejahteraan pekerja sehingga akan mendorong peningkatan konsumsi (5,4% - 5,6%).

              Kelima, pemberdayaan UMKM dan Koperasi, yang mendukung peningkatan kontribusi UMKM
              terhadap PDB menjadi 65% dan peningkatan kontribusi Koperasi terhadap PDB menjadi 5,5%.

              Simalakama  Namun  bagi  masyarakat  luas  terutama  para  buruh,  RUU  ini  bisa  seperti  buah
              simalakama. Pengesahan UU Ciptaker semakin membenamkan nasib buruh yang saat ini sedang
              berjibaku dengan ancaman PHK sebagai imbas pandemi Covid-19.
              UU Ciptaker, kalau kata Presiden KSPI Said Iqbal, hanya menguntungkan pengusaha, sementara
              kesejahteraan pekerja juga menjadi taruhan. Soal penentuan upah minimum provinsi (UMP),
              misalnya,  formulasi  upah  minimum  mengacu  pada  variabel  ekonomi  seperti  pertumbuhan
              ekonomi maupun inflasi.


                                                           115
   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121