Page 18 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 DESEMBER 2021
P. 18

Judul               Pemprov DKI Bantah Putuskan Kenaikan UMP 5,1% secara Sepihak
                Nama Media          beritasatu.com
                Newstrend           Upah Minimum 2022
                Halaman/URL         https://www.beritasatu.com/ekonomi/872301/pemprov-dki-bantah-
                                    putuskan-kenaikan-ump-51-secara-sepihak
                Jurnalis            redaksi
                Tanggal             2021-12-28 07:44:00
                Ukuran              0
                Warna               Warna
                AD Value            Rp 17.500.000
                News Value          Rp 52.500.000
                Kategori            Ditjen PHI & Jamsos, Non Rilis
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Positif



              Ringkasan

              Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertrans) DKI Jakarta Andri Yansyah
              membantah pihaknya melakukan kenaikan upah minimum Provinsi ( UMP) DKI Jakarta menjadi
              sebesar 5,1% secara sepihak. Andri menegaskan, kenaikan tersebut dilakukan setelah dibahas
              di Dewan Pengupahan DKI Jakarta yang dihadiri oleh unsur pemerintah, asosiasi pengusaha dan
              asosiasi buruh/pekerja.


              PEMPROV DKI BANTAH PUTUSKAN KENAIKAN UMP 5,1% SECARA SEPIHAK

              Jakarta, Beritasatu.com - Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertrans)
              DKI Jakarta Andri Yansyah membantah pihaknya melakukan kenaikan upah minimum Provinsi (
              UMP) DKI Jakarta menjadi sebesar 5,1% secara sepihak.

              Andri  menegaskan,  kenaikan  tersebut  dilakukan  setelah  dibahas  di  Dewan  Pengupahan  DKI
              Jakarta yang dihadiri oleh unsur pemerintah, asosiasi pengusaha dan asosiasi buruh/pekerja.

              "Tidak ada sepihak. penetapan ini didasarkan pembicaraan di dewan pengupahan yg dihadiri
              oleh unsur pemerintah, serikat, dan pengusaha," ujar Andri di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin
              (27/12/2021).
              Meskipun, Andri mengakui bahwa dalam pembahasan tersebut tidak ada kesepakatan kenaikan
              sebesar 5,1%. Pasalnya, masing-masing pihak pegang pada angka kenaikan yang diinginkan.
              Namun, kata dia, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan harus memutuskan UMP tersebut.

              "Pak Gubernur sesuai dengan ketentuan harus menetapkan sepakat atau tidak sepakat, angka
              yang dirumuskan di depan dewan pengupahan antara Pemerintah, asosiasi, dan serikat itu harus
              diputuskan," tandas Andri.

              Andri mengatakan, selama ini juga kenaikan UMP mendapat penolakan dari pihak-pihak yang
              terlibat. Namun, kata dia, Pemprov DKI harus memutuskan kenaikan tersebut sebagai aturan
              yang menjadi panduan semua pihak dalam menentukan UMP.


                                                           17
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23