Page 103 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 FEBRUARI 2020
P. 103

Title          RUU OMNIBUS LAW CIPTA LAPANGAN KERJA DISAHKAN, BURUH MENGANCAM
               Media Name     jpnn.com
               Pub. Date      17 Februari 2020
                              https://www.jpnn.com/news/ruu-omnibus-law-cipta-lapangan-kerja-disahka n-buruh-
               Page/URL
                              mengancam
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Negative













               Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dengan tegas menolak RUU Cipta
               Kerja karena tidak mengandung tiga prinsip ketenagakerjaan yakni kepastian kerja,
               jaminan pendapatan, dan jaminan sosial, atau dengan kata lain tidak ada
               perlindungan bagi buruh. ""Dalam RUU Cipta Lapangan Kerja sama sekali tidak
               tercermin adanya prinsip ketenagakerjaan bahkan menghilangkan kesejahteraan
               yang selama ini didapat buruh," ujar Presiden KSPI, Said Iqbal, di Jakarta, Minggu
               (16/2).

               Tidak adanya kepastian kerja, lanjut dia, tercermin dari outsourcing dan kerja
               kontrak seumur hidup tanpa batas. PHK bisa dilakukan dengan mudah, dan tenaga
               kerja asing buruh kasar yang tidak memiliki keterampilan berpotensi bebas masuk
               ke Indonesia.

               Kemudian tidak adanya kepastian pendapatan terlihat dari hilangnya upah
               minimum, tidak ada lagi sanksi pidana bagi pengusaha yang membayar upah di
               bawah upah minimum, dan hilangnya pesangon.


               Sementara itu, karena sistem alih daya dan kerja kontrak dibebaskan, maka buruh
               tidak lagi mendapatkan jaminan sosial, seperti jaminan pensiun, jaminan hari tua,
               jaminan kesehatan dan yang lainnya. Selain itu, Iqbal menilai RUU itu terlalu
               eksploitatif, tenaga kerja asing buruh kasar berpotensi bebas masuk ke Indonesia,
               dan PHK dipermudah.

               Iqbal menjelaskan jika RUU itu tetap dipaksakan disahkan, maka KSPI dan buruh
               akan menggelar aksi besar-besaran secara nasional dan di daerah terus-menerus.
               Aksi besar akan dimulai saat sidang paripurna DPR yang akan membahas Omnibus
               Law.

               Langkah hukum juga akan dilakukan, yaitu "judicial review" formil UU tersebut di
               Mahkamah Konstitusi untuk membatalkan seluruh isi Omnibus Law Cipta Kerja,
               "judicial review" materiil di Mahkamah Konstitusi terhadap pasal yang merugikan
               buruh, dan gugatan warga negara "citizen law suit" di PN Jakarta Pusat.

               KSPI juga meminta DPR menghapus semua pasal kluster ketenagakerjaan di RUU
               Cipta Kerja dan kembali kepada UU No 13/2003. (antara/jpnn)



                                                      Page 102 of 185.
   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108