Page 105 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 FEBRUARI 2020
P. 105

Title          OMNIBUS LAW DAN KEKERASAN STRUKTURAL
               Media Name     sindonews.com
               Pub. Date      17 Februari 2020
                              https://nasional.sindonews.com/read/1528744/12/omnibus-law-dan-kekeras an-
               Page/URL
                              struktural-1581904249
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Negative












               Bhakti Eko Nugroho Staf Pengajar Departemen Kriminologi Universitas Indonesia
               Surat Presiden (Surpres) beserta draf Omnibus Law/Rancangan Undang-Undang
               (RUU) Cipta Kerja telah disampaikan pemerintah kepada parlemen pada Rabu, 12
               Februari 2020. Enam orang Menteri Kabinet Indonesia Maju 2019-2024 hadir
               langsung dalam prosesi penyerahan draf Omnibus Law tersebut kepada Ketua
               Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).

               Secara prinsip, tujuan Pemerintahan Jilid II Joko Widodo menginisiasi Omnibus Law
               adalah menciptakan lompatan pertumbuhan ekonomi. Produk Domestik Bruto (GDP)
               Indonesia yang berada di peringkat ke-7 pada tahun 2019 ditargetkan meningkat ke
               posisi 5 besar pada 2045 nanti.

               Menurut pemerintah, lompatan economic growth Indonesia akan lebih mudah
               tercapai apabila postur peraturan perekonomian ramah terhadap investasi. Dua
               elemen kunci yang dianggap memiliki signifikansi terhadap hadirnya investasi adalah
               prosedur izin bisnis dan tenaga kerja. Para promotor Omnibus Law menganggap
               bahwa kedua aspek tersebutlah yang justru masih menjadi kelemahan Indonesia.

               Berdasarkan Ease Business Survey2020 yang dirilis Bank Dunia, kemudahan izin
               usaha di Indonesia berada diperingkat ke-73 dari total 190 negara. Jauh dibawah
               posisi Singapura yang berada di peringkat ke-2 atau Malaysia dan Thailand yang
               berada di urutan ke-12 dan 21.

               Omnibus Law diharapkan mampu meringkas prosedur izin bisnis di Indonesia yang
               saat ini diatur oleh lebih dari 24.000 peraturan, baik peraturan pemerintah pusat
               maupun daerah.

               Konon para investor juga tidak tertarik dengan urusan ketenagakerjaan di
               Indonesia. Selama periode waktu tahun 2004-2018, tingkat produktivitas tenaga
               kerja Indonesia berada di bawah Tiongkok dan Malaysia, namun biaya tenaga kerja
               (Indeks Unit Tenaga Kerja) Indonesia justru lebih tinggi dari kedua negara tersebut.

               Proses pengesahan Omnibus Law akan berdampak terhadap sedikitnya 81 UU
               dengan 1.244 pasal. 11 klaster pembahasan yang akan menjadi kerangka
               pewacanaan lanjutan RUU ini adalah (1) penyederhanaan izin bisnis; (2) prasyarat





                                                      Page 104 of 185.
   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110