Page 170 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 FEBRUARI 2020
P. 170

Title          FPI SOAL OMNIBUS LAW: INI NEGARA KEKUASAAN, BUKAN LAGI HUKUM
               Media Name     cnnindonesia.com
               Pub. Date      17 Februari 2020
                              https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200217142345-12-475369/fpi-soa l-omnibus-
               Page/URL
                              law-ini-negara-kekuasaan-bukan-lagi-hukum
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Negative








               Jakarta - Front Pembela Islam (FPI) berpendapat Rancangan Undang-undang
               Omnibus Law  Cipta Kerja membuktikan pemerintah menggunakan kekuasaan untuk
               menabrak ketentuan hukum.


                Diketahui, Pasal 170 UU Omnibus Law Ciptaker menuai polemik karena memuat
               aturan bahwa Peraturan Pemerintah (PP) bisa mengubah UU lain. Naskah RUU ini
               sendiri sudah diserahkan Pemerintah untuk dibahas di DPR.


                "Jelas sekali ini membuktikan sudah menjadi negara kekuasaan bukan lagi negara
               hukum," kata Sekretaris Umum FPI Munarman, melalui keterangan pers yang
               diterima, Senin (17/2).


               Ia, yang merupakan mantan pengacara publik di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum
               Indonesia (YLBHI) itu, juga menyebut isi dari Omnibus Law bertentangan dengan
               prinsip kerakyatan yang kerap ditonjolkan rezim.

                 Sejumlah poin-poin yang dipersoalkan dalam aturan itu, misalnya, adalah
               penghilangan perizinan lingkungan, penghapusan cuti panjang pekerja,
               penghapusan upah bagi buruh sakit, karpet merah untuk pebisnis batubara.

                "Semua retorika dan pencitraan kerakyatan hanya omong kosong dan
               pembohongan publik," cetus Munarman.

                Ia juga mengkritik sikap Parlemen yang seakan tidak berdaya menindaklanjuti
               keinginan pemerintah terkait UU ini. Menurut dia, parlemen sudah tidak berfungsi
               lagi sebagaimana mestinya.


                "Semua sistem ketatanegaraan sudah keropos digerogoti oleh kelompok yang
               paling sering teriak 'Aku Pancasila'," ucap dia.


                 Buruh menolak Omnibus Law karena ketentuannya merugikan mereka dan
               memberi karpet merah kepada pengusaha. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
               "Ternyata hanya sekadar tikus politik yang rebutan remah-remah untuk mengisi
               perut," sindirnya.

                Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD mengakui ada kemungkinan salah ketik
               dalam draf Omnibus Law Ciptaker.






                                                      Page 169 of 185.
   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174   175