Page 173 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 FEBRUARI 2020
P. 173

Title          MENAKER: BURUH TOLAK RUU CIPTAKER KARENA MISKOMUNIKASI
               Media Name     cnnindonesia.com
               Pub. Date      17 Februari 2020
                              https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200217193832-20-475481/menaker -buruh-
               Page/URL
                              tolak-ruu-ciptaker-karena-miskomunikasi
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Positive







               Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan (  Menaker  ) Ida Fauziyah merasa ada
               miskomunikasi dengan kalangan buruh hingga berujung penolakan terhadap
               Omnibus Law Rancangan Undang-undang (RUU)  Cipta Kerja  . Penolakan itu terkait
               sejumlah poin dalam draf RUU yang berpotensi mengganggu buruh seperti
               penghapusan pesangon dan upah minimum.

                "Ya saya bisa mengerti ada miskomunikasi. Saya kira kita akan terus
               menyosialisasikan," ujar Ida di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (17/2).


                Ida memastikan pemerintah masih membuka ruang diskusi bagi seluruh pelaku
               usaha maupun buruh terkait pembahasan UU tersebut. Politikus PKB itu juga
               menyatakan bakal menyosialisasikan isi draf RUU bersama DPR kepada seluruh
               pihak.

               Ia sendiri telah membentuk tim khusus berkonsep tripartit yang terdiri dari
               pemerintah, pekerja, dan buruh untuk membahas substansi serta menyiapkan
               peraturan teknis terkait beleid tersebut.

                "Selain sosialisasi, tim ini juga membahas substansi termasuk menyiapkan
               bersama-sama dan membahas peraturan teknis perintah dari UU," katanya.

                 Adapun, kata Ida, banyak poin dalam RUU tersebut yang kerap disalah artikan.
               Salah satunya adalah penghapusan upah minimum yang menurut Ida tak
               dihilangkan dalam RUU.

                Dalam RUU Cipta Kerja, lanjut Ida, pemerintah justru mengatur tentang program
               jaminan kehilangan pekerjaan yang tak diatur dalam UU Ketenagakerjaan. Program
               itu mengatur soal pemberian uang saku, pelatihan vokasi, hingga jaminan akses
               penempatan.

                "Upah minimum tidak hilang, pesangon juga tidak hilang. Tetap ada. Malah dalam
               UU itu kami kenalkan program jaminan kehilangan pekerjaan, dalam konsepnya
               tidak menambah iuran baru. Nanti ada restrukturisasi manfaat yang akan diberikan
               kepada pekerja," jelasnya.


                   "Makanya mari kita sama-sama baca. Kita berusaha, pemerintah berusaha
               menyeimbangkan antara kepentingan buruh dengan kepentingan pengusaha. Kalau
               masih ada keberatan, ruang itu masih terbuka untuk dialog," sambung Ida.





                                                      Page 172 of 185.
   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177   178