Page 420 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 DESEMBER 2021
P. 420
Menurutnya, aksi sedemikian rupa baru terjadi selama 10 tahun dirinya menjabat sebagai Wali
Kota Tangerang dan hampir lima tahun menjadi Gubernur Banten.
Tak hanya menduduki kantor, Wahidin menyebut ada buruh yang menaikkan kaki mereka ke
meja kerja Gubernur.
"Saya pikir, ini 10 tahun jadi Wali Kota (Tangerang) dan lima tahun Gubernur (Banten), baru kali
ini demo buruh masuk ke ruangan, naikkin kaki di meja, foto-foto. Arogan kan," ujarnya.
Ia pun menyesalkan aksi anarkisme para buruh tersebut.
Diketahui, aksi penggerebekan Kantor Gubernur Banten yang terjadi pada Rabu, merupakan
bentuk kekecewaan para buruh lantaran tak kunjung ditemui Wahidin.
Ketua DPD Serikat Pekerja Nasional (SPN) Provinsi Banten, Intan Indria Dewi, mengatakan
Gubernur Banten belum pernah sekali pun menemui buruh saat unjuk rasa di depan kantornya.
"Sampai detik ini Gubernur tidak pernah menenui buruh, dan harapan hari ini seharusnya
gubernur bisa duduk bersama kami membahas revisi SK UMM 2022," kata Intan, Rabu, mengutip
Kompas.com.
Ada Staf yang Dicekik Wahidin Halim mengaku ada seorang stafnya, Purwadi, yang menerima
tindak kekerasan saat terjadi penggerebekan kantornya, Rabu.
Ia mengungkapkan Purwadi yang merupakan Staf Rumah Tangga Pemerintah Provinsi Banten,
dicekik supaya membukakan pintu ruangannya.
"Ketika dia (buruh yang aksi) masuk ke ruang saya, mencekik staf saya, mencekik untuk
dibukakan pintu."
"Pintunya didobrak, mereka naikin kaki sambil minta difoto," papar dia di kediamannya di Pinang,
Kota Tangerang, Kamis, dilansir Kompas.com.
Dalam kesempatan itu, Wahidin juga turut menghadirkan Purwadi.
Saat ditanya mengenai aksi para buruh yang menduduki kantornya, Purwadi mengaku dirinya
dipiting atau dicekik.
Selain itu, kata Purwadi, saat kejadian tak ada aparat kepolisian ataupun Seksi Ketentraman dan
Ketertiban (Trantib).
"Di situ enggak ada trantib? Enggak ada polisi?" tanya Wahidin.
"Enggak, enggak ada," jawab Purwadi.
Lebih lanjut, Purwadi mengaku langsung menunjukkan ruang kerja Gubernur Banten lantaran
merasa takut.
Tak hanya itu, para buruh juga disebut-sebut mengambil minuman dari dalam lemari pendingin
yang ada di ruang kerja Gubernur Banten.
Buntut dari kericuhan tersebut, Wahidin Halim mencopot Kepala Satpol PP Provinsi Banten, Agus
Supriyadi.
Wahidin mengungkapkan dicopotnya Agus lantaran personel Satpol PP membiarkan terjadinya
penggerebekan Kantor Gubernur Banten oleh para buruh.
419

