Page 207 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 NOVEMBER 2021
P. 207

“Berdasarkan hasil survei yang dilakukan KSPI di 10 provinsi, di mana di tiap provinsi dilakukan
              survei di 5 pasar tradisional dengan menggunakan parameter 60 item Kebutuhan Hidup Layak
              (KHL) sesuai UU No 13 Tahun 2003, didapatlah rata-rata kenaikan UMK/UMP adalah 7%-10%,”
              katanya, Rabu (10/11/2021).

              KSPI  menggunakan  UU  No  13  Tahun  2003,  hal  ini  dilakukan  karena  saat  ini  buruh  sedang
              menggugat UU Cipta Kerja di Mahkamah Konstitusi. Karena judicial review UU Cipta Kerja belum
              incrah, maka Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah yang lama masih berlaku.

              “Bahkan jika menggunakan PP No 78 Tahun 2015, maka kenaikan upah minimum adalah berkisar
              6 persen. Hampir sama angka kenaikannya dengan mengacu pada KHL,” sambungnya.

              Menurut KSPI, post covid 19 maka daya beli atau purchasing power masyarakat dan buruh harus
              dikembalikan seperti awal, dengan dinaikkan upah minimumnya minimal 7%. Hal ini dilakukan
              agar konsumsi naik, sehingga otomatis pertumbuhan ekonomi ikut naik.

              Iqbal juga menyebut, bagi perusahaan yang terdampak krisis ekonomi dan Covid 19, maka tidak
              perlu  menaikkan  UMP  atau  UMK  2022  yang  dibuktikan  dengan  audit  laporan  keuangan
              perusahaan yang mengalami kerugian dalam 2 tahun terakhir yang diserahkan ke Disnaker dan
              diumumkan ke buruh.

              “Bila pemerintah dan pengusaha tidak mempertimbangkan usulan buruh ini, maka akan ada aksi
              yang lebih luas dan lebih besar secara terus menerus,” tegasnya.
















































                                                           206
   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212