Page 43 - Berita Omnibus Law Cipta Kerja 17-18 Februari 2020
P. 43

Dia mencurigai, RUU Omnibus Law Cipta Kerja yang di gagas Presiden Jokowi untungkan Tenaga, Kerja
               Asing  (TKA).  "TKA  semakin  dipermudah,  termasuk  sanksi  dihilangkan,  jangan-jangan  untuk  TKA,"
               ujarnya.
               Dia memprediksi sektor industri industri startup dan pendidikan Indonesia akan dikuasai asing. "Kita
               lihat startup kita mulai dijual asing, seperti tokopedia. Pendidik seperti guru dan dosen asing mulai
               menguasai," ujarnya.
               Di akhir perbincangan, Said Iqbal meminta DPR RI untuk menolak draf RUU Omnibus Lawyang diajukan
               Presiden Jokowi, jika tidak ingin ada gerakan demonstrasi besar-besaran dari kaumbu-ruh.

               Masalah Kontrak Kerja
               RUU Omnibus Law Cipta Kerja juga dinilai menghilangkan pesangon untukpara pekerja. Sebab, dalam
               aturan tersebut dihapus mengenai perjanjian kerja untuk waktu tertentu. "DalamdrafRUU Cipta Keq'a
               menghapus  pasal  59  UU  13  Tahun  2003,  yakni  mengenai  perjanjian  kerja  untuk  waktu  tertentu.
               Dengan demikian keqa kontrak bisa diterapkan di semua jenis pekerjaan," ujarnya.

               Dalam  draf  RUU  tersebut  juga  '  disebutkan  tidak  ada  batasan  waktu  sehingga  kontrak  kerja  bisa
               dilakukan seumur hidup sehingga pekerja tetap akan semakin langka. "Karena statusnya kontrak kerja,
               bisa  dengan  mudah  dilakukan  pemutusan  hubungan  kerja(PHK)  dengan  alasan  habis  kontrak  dan
               kemungkinan tidak ada lagi pesan-gon, karena pesangon hanya un-tukpekerja tetap," ujar Said seperti
               dikutip merdeka.com.

               Tidak  hanya  itu. Pengusaha  de-ngan mudah melakukan  pemutusan  hubungan  keija  (PHK)  dengan
               alasan selesainya suatu pekeijaan. "Akibatnya, pengusaha bisa gampang melakukan PHK dengan atau
               efisiensi karena order atau pekerjaannya sudah habis. Sedangkan bagi pekerja kontrak yang di PHK
               karena selesainya suatu pekerjaan, padahal masa kontraknya belum berakhir, tidak lagi mendapatkan
               hak sesuaidengan sisa kontraknya Tetapi hanya mendapatkan kompensasi," katanya.

               Dia menegaskan bahwa kompensasi hanya diberikan kepada pekeija yang memiliki masa kerja paling
               sedikit satu tahun. Hal itu, kata Iqbal, akan mendorong perusahaan untuk mempekerjakan pekeija
               kontrak  kurang  dari  satu  tahun."Pilihan  enam  hari  keija  dan  tujuh  hari  keija  dihapus,  sehingga
               memungkinkan pengusaha untuk mengatur jamker-ja secara fleksibel," kata anggota tim perumus
               Undang-Undang No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakeijaan dan Undang-Undang No 2 Tahun 2004.
               * bari/mohar/fl
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48