Page 64 - Berita Omnibus Law Cipta Kerja 17-18 Februari 2020
P. 64

"Kita tidak bisa bicara soal serikat pekerja saja. Tuntutan itu hal yang wajar, tapi tidak bisa 100 persen.
               Kita  harus  melihat  yang  lain,  yakni  mereka  yang  membutuhkan  lapangan  kerja  dan  memberi
               kesempatan kerja pada mereka. Ini harus kita bangun," ujar dia.
               Dia mengklaim, yang menjadi tujuan pemerintah adalah untuk memudahkan investasi yang bermuara
               pada  lebih  banyaknya  lapangan  pekerjaan  untuk  masyarakat.  "Kita  harus  meng-create  (lapangan
               kerja), untuk tujuan itu membutuhkan investasi," ujar Gobel.
               Menurut Gobel, selama ini negara sulit memaksimalkan potensi karena macetnya investasi. Macetnya
               investasi itu, karena undang - undang di Indonesia tumpang tindih dan kurang memfasilitasi investasi.
               Maka, omnibus law diciptakan untuk membuka investasi yang diklaim dapat membuka lapangan kerja
               lebih banyak.

               "Saya kira semangatnya omnibus law seperti itu. Kita tau apa yang dilakukan pemerintah kan banyak
               yang tidak berhasil, banyak paket kebijakan karena semua kembali pada undang-undang," imbuhnya.
               Selaku  salah  satu  pimpinan  dewan,  Gobel  menegaskan,  pihaknya  akan  segera  menggelar  rapat
               pimpinan untuk menindaklanjuti draf Omnibus Law RUU Cipta Kerja. Rapat itu akan menentukan
               mekanisme, komisi atau badan yang akan menindaklanjuti RUU tersebut.

               "Itu  kan  baru  diterima minggu  lalu,  hari  Rabu  (12/2).  Tentu  prosesnya  ada  mekanismenya,  mesti
               dibawa  ke  rapim  (rapat  pimpinan,  Red)  dan  ba-mus  (badan  musyawarah,  Red)  baru  diputuskan
               semuanya. Itu prosesnya. Nah, jadi nanti setelah itu dibawa ke rapat pleno. Segera kita bahas," papar
               Gobel.

               Gobel juga berbicara soal permintaan dari serikat pekerja agar mereka dilibatkan dalam pembahasan
               RUU tersebut di DPR. Ia menemui Andi Gani dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI)
               pada Rabu lalu yang menggelar aksi di DPR soal RUU Cipta Kerja ini.

               Ia pun menilai, permintaan serikat pekerja untuk ikut terlibat aktif adalah hal yang wajar. Setelah rapat
               pimpinan  DPR  memutuskan  mekanisme  pembahasan  RUU  Cipta  Kerja,  maka  komisi  terkait  akan
               menentukan bagaimana pelibatan serikat pekerja tersebut.

               "Saya kira mereka meminta dan diajak dialog adalah hal wajar. Seperti apanya nanti kita liha lagi. Kan
               nanti komisi yang akan membahasnya," tambahnya.

               Anggota  Bamus DPR  RI  Adies  Ka-dir mengatakan,  saat  ini mereka masih menunggu  jadwal  rapat.
               "Jsejauh  ini  belum  ada  (jadwal  rapat  Bamus,  Red).  Kita  lihat  lagi  Senin  (17/2),"  ujar  Adies  ketika
               dihubungi kemarin.

               Selain  itu,  politikus  Partai  Golkar  itu  mengatakan,  belum  ada  kepastian  mekanisme  yang  akan
               digunakan. Apakah lewat Badan Legislasi (Baleg) atau panitia khusus (pansus).

               Secara terpisah, Wakil Ketua Baleg DPR RI, Willy Aditya mengungkapkan, keinginannya pembahasan
               omnibus  law  melalui  mekanisme  Baleg.  "Nanti  bila  melalui  Baleg,  kami  akan  berusah  menjadi
               penengah semua suara yang masuk," ujar Willy.

               Ia  mengatakan,  semua  unsur  DPR  nantinya  akan  berupaya  melakukan  pembahasan  dengan
               transparan. Berbagai pihak juga akan dilibatkan, mulai serikat pekerja, aktivis HAM, hingga aktivis
               lingkungan.

               Senada dengan Willy, Wakil

               Ketua Komisi IX DPR RI Sri Rahayu menilai pembahasan secara transparan penting karena melibatkan
               hajat  hidup  seluruh  masyarakat  Indonesia.  "Harus  transparan.  Itu  menyangkut  hajat  hidup  orang
               banyak, terutama buruh, tenaga kerja," singkatnya.
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69