Page 67 - Berita Omnibus Law Cipta Kerja 17-18 Februari 2020
P. 67
Title "PENGUSAHA BISA GAMPANG MELAKUKAN PHK"
Media Name Indopos
Page/URL 3
Journalist ANT
Article Type Photo News
Pub. Date 2020-02-17
Newstrend OMNIBUS LAW
Size/Color 455 / Color
Category & Corporate / Dirjen PHI & Jamsos / Negative
Sentiment
Summary
Omnibus Law RUU Cipta Kerja dinilai menjadi momok bagi pekerja. Presiden Konfederasi Serikat
Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, dalam draf RUU ini menghapus pasal 59 UU 13 tahun
2003, yakni mengenai perjanjian kerja untuk waktu tertentu.
"Dengan demikian kerja kontrak bisa diterapkan di semua jenis pekerjaan," katanya dalam konferensi
pers di Jakarta, Minggu (16/1).
Dia mengemukakan, dalam draf RUU itu juga disebutkan tidak ada batasan waktu sehingga kontrak
kerja bisa dilakukan seumur hidup sehingga pekerja tetap akan semakin langka.
Quote
Karena statusnya kontrak kerja, bisa dengan mudah dilakukan pemutusan hubungan kerja (PHK)
dengan alasan habis kontrak dan kemungkinan tidak ada lagi pesangon, karena pesangon hanya untuk
pekerja tetap
-- Said Iqbal, Presiden KSPI
"PENGUSAHA BISA GAMPANG MELAKUKAN PHK"
OMNIBUS Law RUU Cipta Kerja dinilai menjadi momok bagi pekerja. Presiden Konfederasi Serikat
Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, dalam draf RUU ini menghapus pasal 59 UU 13 tahun
2003, yakni mengenai perjanjian kerja untuk waktu tertentu.
"Dengan demikian kerja kontrak bisa diterapkan di semua jenis pekerjaan," katanya dalam konferensi
pers di Jakarta, Minggu (16/1).
Dia mengemukakan, dalam draf RUU itu juga disebutkan tidak ada batasan waktu sehingga kontrak
kerja bisa dilakukan seumur hidup sehingga pekerja tetap akan semakin langka.
"Karena statusnya kontrak kerja, bisa dengan mudah dilakukan pemutusan hubungan kerja (PHK)
dengan alasan habis kontrak dan kemungkinan tidak ada lagi pesangon, karena pesangon hanya untuk
pekerja tetap," kata Said, yang juga salah satu pengurus pusat Organisasi Buruh Internasional (ILO) di
bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (ILO Governing Body-United Nation) itu.
Selain itu, kata dia, pengusaha dengan mudah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dengan
alasan selesainya suatu pekerjaan.
"Akibatnya, pengusaha bisa gampang melakukan PHK dengan atau efisiensi karena order atau
pekerjaannya sudah habis. Sedangkan bagi pekerja kontrak yang di PHK karena selesainya suatu