Page 65 - Berita Omnibus Law Cipta Kerja 17-18 Februari 2020
P. 65

Sementara  itu,  Ketua  Harian  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  Muhamad  Rusdi
               mengatakan, masuknya investasi asing disertai dengan pemberian berbagai insentif adalah strategi
               pemerintah Jokowi di periode pertama. Ini terlihat dengan adanya 16 paket kebijakan ekonomi hingga
               terbitnya PP 78/2015 tentang Pengupahan yang membatasi kenaikan upah.

               "Hasilnya, kebijakan tersebut dinilai gagal menggaet investasi sesuai target. Pertanyaannya mengapa
               strategi yang gagal tersebut akan diulangi kembali?" ujar Rusdi.
               Dia  menilai,  kebijakan  pemerintah  menerbitkan  PP  78/2015  untuk  menahan  laju  kenaikan  upah
               minimum telah berdampak pada turunnya daya beli buruh dan masyarakat. Selain itu, juga berdampak
               pada stagnannya angka konsumsi rumah tangga.
               Daya  beli yang  menurun, menurut  Rusdi,  juga  terjadi  akibat  dicabutnya  berbagai  macam  subsidi.
               Seperti kenaikan BBM, listrik, gas, hingga kenaikan iuran BPJS Kesehatan.

                "Itulah  sebabnya,  kami  juga  menyuarakan  penolakan  terhadap  kenaikan  iuran  BPJS  Kesehatan.
               Karena kebijakan tersebut akan menurunkan daya beli masyarakat," tegasnya.

               Upah yang dibatasi dan pencabutan subsidi, ujar Rusdi, membuat turunnya daya beli buruh formal
               dan  informal  (130  juta  jiwa).  Sehingga  kaum  pekerja  yang  jumlahnya  ratusan  juta  itu  tidak  bisa
               menyerap atau membeli produk hasil industri, UKM, dan jualan kaki lima. Akibatnya, pertumbuhan
               ekonomi pun terhambat.

               "Kalau daya beli meningkat, maka konsumsi akan meningkat. Dan ketika konsumsi meningkat, maka
               hal itu akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi," katanya, (aen/nas)
               caption:

               GELOMBANG PROTES - Ratusan buruh menggelar aksi unjuk rasa menentang omnibus law di Jakarta,
               Senin (20/1/2020). Mereka menolak omnibus law yang dinilai hanya menguntungkan pengusaha dan
               investor serta merugikan pekerja di Indonesia.
   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70