Page 138 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 APRIL 2021
P. 138

Lebih  lanjut,  kalau  pun  poin  2  yang  memberikan  kewenangan  Gubernur/Walikota/Bupati
              meminta  laporan  keuangan  sebagai  bukti  bahwa  perusahaan  tidak  mampu  membayar  THR,
              seharusnya  perusahaan  diberikan  batas  waktu  pembuktian  paling  lambat  H-14.  Sehingga
              Pengawas Ketenagakerjaan bisa mendorong kesepakatan dengan pekerja.

              "Karena  tidak  ada  batas  waktu  paling  lambat  maka  bisa  saja  penyerahannya  diberikan  H-8
              sehingga kesepakatan akan sulit dicapai karena waktu sudah sempit, dekat dengan H-7," tutur
              Timboel.

              Dengan tidak adanya ketentuan waktu di poin 2 maka poin 4 yaitu Manajemen dan Pekerja yang
              melakukan kesepakatan melaporkan hasil kesepakatan ke pemerintah H-7, akan sulit dilakukan
              juga.

              SE ini membuat ketidakpastian pembayaran THR bagi buruh oleh perusahaan terdampak Covid-
              19 semakin besar, dan SE ini sepertinya "jalan tengah" yang diambil Menteri Ketenagakerjaan
              yang tidak mau "berkonfrontasi" dengan menko Perekonomian yang meminta THR tidak boleh
              dicicil.

              "Menteri  Ketenagakerjaan  bersepakat  dengan  menko  Perekonomian  dengan  mengorbankan
              buruh. Ini salah satu prestasi buruk Menteri Ketenagakerjaan yang gagal memberikan kepastian
              bagi pekerja untuk mendapatkan THR," katanya. [].



















































                                                           137
   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143