Page 236 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 APRIL 2021
P. 236

ketidakpastian  dan  tidak  masuk  logika  berpikir  yang  normal,"  ujar  Ketua  Organisasi  Pekerja
              Seluruh Indonesia (OPSI) Timboel Siregar di Jakarta, Rabu (12/4/2021).


              TAK BOLEH DICICIL TAPI BURUH KECEWA DENGAN SURAT EDARAN THR, INI
              ALASANNYA

              JAKARTA - Buruh meminta kepastian pengusaha membayar THR Lebaran tahun ini. Menurut
              Buruh, Surat Edaran (SE) No. M/6/HK.04/IV/2021 tentang pemberian THR di tahun 2021 yang
              dikeluarkan  Menteri  Ketenagakerjaan,  merupakan  surat  rutin  yang  dikeluarkan  tiap  tahun
              menjelang Hari Raya Idul Fitri tidak cukup memberikan kepastian.

              "Namun  di  SE  tahun  ini  yang  ditandatangani  tanggal  12  April  2021,  khususnya  yang  terkait
              dengan perusahaan yang terdapat Covid-19 sehingga tidak mampu membayar THR 2021 sesuai
              waktu  yang  ditentukan,  menimbulkan  ketidakpastian  dan  tidak  masuk  logika  berpikir  yang
              normal," ujar Ketua Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) Timboel Siregar di Jakarta,
              Rabu (12/4/2021).

              Alasannya,  lanjut  Timboel,  pada  poin  1  (bagi  perusahaan  yang  tidak  mampu  dan  membuat
              kesepakatan dengan buruh) disebutkan kesepakatan dibuat secara tertulis yang memuat waktu
              pembayaran THR dengan syarat paling lambat dibayar sebelum hari raya keagamaan 2021.

              "Dengan klausula tersebut saya menilai pengusaha yang tidak mampu karena terdampak Covid
              19 dipaksa membayarkan THR paling lambat H-1 (sebelum hari raya). Saya nilai klausula ini
              sangat  membingungkan  dan  sangat  sulit  dilaksanakan  oleh  Perusahaan.  Point  1  ini  hanya
              mengubah waktu pembayaran dari H-7 ke H-1. Point 1 ini tidak membuka ruang perusahaan
              yang tidak mampu untuk mencicilnya," terang Timboel.

              Dia mempertanyakan bagaimana logika berpikir yang dibangun dalam SE ini, bila perusahaan
              tidak mampu membayar THR pada H-7 karena terdampak Covid dan tidak diberi ruang mencicil,
              diwajibkan membayar THR di H-1. "Saya kira perusahaan akan sangat sulit mencari dana dalam
              waktu 6 hari," ucapnya.

              Kewajiban  pembayaran  H-1  bagi  perusahaan  yang  terdampak  covid-19,  tentunya  akan  juga
              menjadi masalah bagi buruh karena bila H-1 tidak juga dibayarkan oleh Perusahaan, apa yang
              bisa  dilakukan  Pengawas  Ketenagakerjaan  karena  pada  H-1  dipastikan  Pengawas
              Ketenagakerjaan, manajemen dan pekerja sudah libur.

              "Andaikata pun pembayaran THR di H-1 dilakukan maka kapan waktu pekerja untuk berbelanja
              mempersiapkan  makan  minum  dan  kebutuhan  anak-anak  untuk  hari  raya,  karena  besoknya
              sudah  Hari  Raya.  Dana  THR  berpotensi  tidak  bisa  dibelanjakan  sehingga  harapan  Menko
              Perekonomian  dana  THR  untuk  mendukung  konsumsi  masyarakat  tidak  tercapai,"  tambah
              Timboel.

















                                                           235
   231   232   233   234   235   236   237   238   239   240   241