Page 157 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2020
P. 157

"UU Nomor 18 Tahun 2017 sebagai regulasi yang baik karena UU ini memiliki cita-cita agar PMI
              beserta keluarganya benar-benar dapat terlindungi, baik pada masa sebelum bekerja, selama
              bekerja, dan setelah bekerja," kata Direktur Jenderal Binapenta dan PKK Suhartono, di Jakarta,
              Senin (21/12/2020).

              Sedangkan  dari  sisi  program  dan  kebijakan,  Aris  menyebut  bahwa  dalam  beberapa  tahun
              terakhir,  Kemnaker  telah  membuat  sejumlah  upaya  perbaikan  tata  kelola  penempatan  dan
              pelindungan PMI. Di antaranya adalah program kerja sama luar negeri; Layanan Terpadu Satu
              Atap (LTSA); Desa Migran Produktif (Desmigratif); dan pembentukan Satgas Pencegahan PMI
              Nonprosedural.

              "Perlindungan PMI itu dari hulu sampai hilir, dari kampung halaman hingga pulang kembali ke
              kampung  halaman.  Untuk  itu,  program  dan  kebijakan  ini  harus  bisa  melibatkan  semua
              stakeholders," jelasnya.

              Sementara iru, Direktur Penempatan dan Pelindungan Tenaga Kerja Luar Negeri, Eva Trisiana,
              mengatakan, Kemnaker telah melakukan evaluasi internal dan masih menunggu hasil evaluasi
              terhadap  salah  satu  programnya,  yaitu  program  Desmigratif.  Evaluasi  tersebut  tentang
              perbandingan desa yang ada intervensi Desmigratif maupun desa tanpa intervensi Desmigratif
              terkait tata kelola penempatan dan perlindungan PMI.

              Meski belum komprehensif, dari evaluasi awal, terlihat dua pilar Desmigratif cukup dilakukan
              secara baik, yakni pilar layanan imigrasi dan usaha produktif. "Untuk community parenting dan
              koperasi  ini  perlu  peningkatan  karena  di  beberapa  tempat  ada  yang  belum  tersentuh  pliar
              tersebut," ujarnya.

              Eva mengungkapkan, sebagai upaya perlindungan pekerja migran dan keluarganya, Kemnaker
              telah membangun Desmigratif sejak tahun 2016 hingga tahun 2019, sebanyak 402 Desmigratif
              telah terbangun. Namun mengingat adanya pelaksanaan evaluasi sepanjang tahun 2020, maka
              untuk tahun ini belum ada lagi penambahan desa.

              (nng).





































                                                           156
   152   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162