Page 313 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 NOVEMBER 2021
P. 313

Gubernur Anies mengatakan, peluang revisi dibuka karena ia menilai penetapan upah minimum
              dengan menggunakan formula yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun
              2021  tentang  Pengupahan  tidak  sesuai  dengan  prinsip  keadilan.  Pasalnya  kenaikan  upah
              minimum hanya sebesar 0,85 persen.

              Angka  tersebut,  kata  Gubernur  Anies,  jauh  lebih  kecil  dibandingkan  inflasi  di  Jakarta  yang
              mencapai 1,14 persen. Selain itu, ia menilai ketidakadilan akibat penerapan formula UMP dalam
              beleid  tersebut  juga  bisa  merugikan  pekerja  di  sektor  industri  yang  justru  mengalami
              pertumbuhan di tengah pandemi.

              Sektor  yang  dimaksud  di  antaranya  sektor  transportasi  dan  pergudangan,  informasi  dan
              komunikasi, jasa keuangan, jasa kesehatan dan kegiatan sosial.

              Gubernur Anies menjelaskan, kenaikan upah minimum tahun ini sangatlah jauh berbeda dengan
              tahun-tahun  sebelumnya.  "Sebagai  informasi,  dalam  kurun  waktu  6  tahun  terakhir  rata-rata
              kenaikan UMP DKI Jakarta adalah sebesar 8,6 persen," ujarnya.
              Secara terperinci kenaikan upah minimum pada 2016 mencapai 14,8 persen. Sedangkan pada
              2017 sebesar 8,2 persen, 2018 sebesar 8,7 persen, 2019 sebesar 8 persen, 2020 sebesar 8,5
              persen, dan 2021 sebesar 3,2 persen. Sementara tahun ini, bahkan angkanya tidak sampai satu
              persen.
              Dengan demikian, ia mengusulkan dan berharap Menaker Ida Fauziyah dapat meninjau kembali
              formula penetapan upah minimum yang didasarkan pada batas atas dan batas bawah.

              Sebelumnya,  Gubernur  Anies  telah  menetapkan  upah  minimum  di  Jakarta  dalam  Keputusan
              Gubernur Nomor 1395 Tahun 2021 tentang Upah Minimum Provinsi Tahun 2022. Dalam aturan
              itu, Anies menetapkan UMP di DKI Jakarta pada 2022 naik 0,85 persen atau Rp38 ribu dibanding
              tahun ini.






































                                                           312
   308   309   310   311   312   313   314   315   316   317   318