Page 119 - Filsafat Illmu dan Rekonstruksi Teori - Markani
P. 119

diperlukan dalam pekerjaan dan perbaikan kapasitas menjadi
               kapabilitas  untuk  pengembangan  berkelanjutan  melalui
               kehidupan kerja sebagai cara untuk menguatkan keberlanjutan
               kemampuan  kerjanya.  Menghubungkan  dirinya  dengan
               spesialiasi pekerjaan yang cocok untuk karir mereka.

                       Perubahan-perubahan        yang     terjadi    dalam
               pembelajaran  Abad  XXI  memberi  tantangan  pada  TVET
               dimana  terjadinya  pergeseran  paradigma  pengembangan
               sumber daya manusia melalui revolusi teknologi informasi dan
               komunikasi,  pada  kaspitas  ini  TVET  cenderung  kefilosofi
               pragmatism  dalam menghadapi masa  depan,  dan  pragmatis
               rekonstruksi yang berkaitan dengan perkembangan teknologi.
               Revolusi  industri  4.0  yang  identik  dengan  perkembangan
               teknologi  yang  super  cepat,  mau  tidak  mau  pendidikan
               kejuruanpun  harus  mampu  menghadpi  transisi  ini,  maka
               sangat    diperlukannya    pembelajaran    yang    mencakup
               kompetensi  Abad  XXI  dan  selaras  dengan  peranan  TVET
               sebagai    pendidikan    dan    pelatihan    yang    tujuanya
               mempersiapkan tenaga kerja sesuai kebutuhan dunia kerja.

               6.3. Filosofi dan Asumsi TVET
                       Filosofi pragmatisme adalah filosofi yang paling sesuai
               diterapkan pada TVET masa depan (Miller & Gregson, 1999;
               Rojewsky,  2009).  Filosofi  pragmatisme  mendudukkan  TVET
               sebagai  pendidikan  yang  bertujuan  untuk  memenuhi
               kebutuhan  individu  dalam  memenuhi  seluruh  kebutuhan
               hidupnya.  Melihat  kondisi  saat  ini,  TVET  tidak  lagi
               dikembangkan  sekedar  memenuhi  kebutuhan  ekonomi,
               kebutuhan  ekonomi  bukan  satu-satu  kebutuhan  hidup
               manusia.       Kebutuhan       bersosialisasi,     kebutuhan
               mengespresikan diri dalam kehidupan masyarakat, melibatkan

                                            110
                                                    Filsafat Ilmu & Rekonstruksi Teori
   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124