Page 25 - Filsafat Illmu dan Rekonstruksi Teori - Markani
P. 25
Filsafat sebagai ilmu pengetahuan normatif dalam
bidang pendidikan merumuskan kaidah-kaidah, norma-norma
dan/atau ukuran tingkah laku perbuatan yang sebenarnya
dilaksanakan oleh manusia dalam hidup dan kehidupannya.
Apabila diliat dari fungsinya secara praktis, maka filsafat adalah
sebagai sarana bagi manusia untuk dapat memecahkan
berbagai problematika kehidupan yang dihadapinya, termasuk
dalam problematikan dalam bidang pendidikan. Jika
dihubungkan dengan persoalan pendidikan, maka filsafat ini
dapat dijadika sebagai arah dan pedoman dasar untuk
tercapainya pelaksanaan dan tujuan pendidikan. Jadi, filsafat
pendidikan adalah ilmu yang pada hakikatnya merupakan
jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam bidang pendidikan
yang merupakan penerapan analisis filosofi dalam pendidikan.
Ada beberapa mazhab filsafat pendidikan antara lain sebagai
berikut :
2.1. Mazhab Pragmatisme
Pragmatism lahir karena adanya perkembangan dari
paham realisme.Kesan negatif terhadap paham ini muncul
antara lain karena paham ini dinilai enggan dengan kerewelan
(perdebatan) filosofis yang tiada henti, enggan mendiskusikan
asumsi- asumsi dasar, persepsi dan nilai-nilai yang mendasar,
dan cenderung langsung turun pada perencanaan praktis
(Oesman dan Alfian, 1992: 57).
Meskipun demikian, dilihat dari sisi yang lain,
pragmatisme dinilai positif, karena dapat membawa teori ke
medan praktis, berupaya menurunkan filsafat ke tanah
(membumi) dan menghadapi masalah-masalah yang hidup
sekarang. Dengan ungkapan lain, pragmatisme berusaha
untuk membumikan filsafat agar dapat digunakan untuk
memecahkan masalah keseharian di sekitar kita, sebagaimana
16
Filsafat Ilmu & Rekonstruksi Teori