Page 29 - Filsafat Illmu dan Rekonstruksi Teori - Markani
P. 29
Lebih lanjut tujuan pendidikan secara umum menurut
Pragmatisme adalah mempersiapkan bakal calon yang akan
terjun di dalam dunia masyarakat dan dan menjadi solusi dari
permasalahan yang ada. Oleh karena tujuan pendidikan yang
praksis dan dinamis itu, kurikulum pendidikan pragmatisme
menjadi kurang diperhatikan. Mereka lebih berfokus pada
mengembangkan minat individu daripada idealisasi kurikulum.
2. Murid
Pragmatisme memandang manusia sebagai makhluk
yang terus menjadi atau belum menjadi. Setiap individu itu unik
dan memiliki potensi masing-masing. Manusia juga merupakan
makhluk sosial. Tidak bisa dipungkiri bahwa manusia selalu
hidup berdampingan dengan manusia lain, bahkan makhluk
yang lain. Dalam proses interaksinya dengan lingkungan,
manusia belajar melalui pengalaman-pengalaman.
Murid adalah calon masyarakat atau belum
bermasyarakat. Setiap murid memiliki kemampuan dan potensi
masing-masing. Potensinya akan dikembangkan melalui
pendidikan di sekolah. Sekolah adalah miniatur masyarakat,
tempat anak berlatih bersosialisasi dengan orang lain (Kumar,
2014). Pengembangan potensi anak berhubungan dalam
rangka membentuk karakter yang dapat berinteraksi dengan
lingkungan, melalui pengalaman-pengalaman. Fokus utama
pendidikan adalah pada murid, student-centered learning
(Khasawneh, 2014).
3. Guru
Model student-centered learning ala Pragmatisme
membuat guru dianggap sebagai penolong, pembimbing dan
filsuf (Sooraj, 2013). Penekanan pada problem solving dalam
proses pembalajaran menuntut guru untuk menyarankan
masalah praksis pada muridnya. Guru juga harus mampu
20
Filsafat Ilmu & Rekonstruksi Teori