Page 27 - Filsafat Illmu dan Rekonstruksi Teori - Markani
P. 27
Religious, Free-willist, Monistic, Dogmatical (James, 1970).
Sedangkan tough-minded merupakan ciri khas orang-orang
yang Empiricist (melalui ’facts’), Sensationalistic, Materialistic,
Pessimistic, Irreligious, Fatalistic, Pluralistic, Sceptical (James,
1970). Ia memakai istilah pragma yang pernah disebut Kant
untuk menyebut sintesis kedua aliran tersebut, menjadi aliran
Pragmatisme yang kemudian dijelaskan dalam bab kedua buku
tersebut.
Dalam buku An Introduction to the Foundations of
Education, Ornstein dan Levine (1985: 196) antara lain
menampilkan metode belajar-mengajar menurut formula
idealisme. Dalam pandangan ini yang disebut tindakan
mengetahui adalah mengingat kembali ide-ide yang
tersembunyi dalam kesadaran atau pikiran seseorang.
Oleh karena itu Implikasi terhadap pendidikan berikut
ini akan diuraikan pokok-pokok pikiran dari tujuan pendidikan
pragmatisme.
1. Tujuan Pendidikan
Menurut Dewey, maksud dan tujuan sekolah adalah
untuk membangkitkan sikap hidup yang demokratis dan untuk
mengembangkannya (Hidayat, 2012). Pragmatisme Dewey
dalam pendidikan lebih mementingkan aspek praksis, problem
solving, dan berguna bagi kehidupan secara langsung. Bagi
Dewey, lebih penting melatih pikiran manusia untuk
memecahkan masalah yang dihadapi, daripada mengisinya
dengan formulasi-formulasi teoretis yang tertib (Hidayat, 2012).
Pendidikan bagi pragmatisme dapat berfungsi sebagai
empat hal berikut, yaitu:
a. Sebagai kehidupan, pendidikan adalah pengorganisasian
kembali terus menerus, merekonstruksi dan
18
Filsafat Ilmu & Rekonstruksi Teori