Page 8 - Modul 3 - Keterampilan Mengadakan Variasi
P. 8

3.  Variasi pola interaksi
                     Variasi  yang  dilakukan  hendaknya  sesuai  dengan  kondisi  kelas,  lancar,  dan  logis,

                     sehingga  tidak  mengganggu  alur  pembelajaran  yang  sedang  berlangsung.  Pola
                     interaksi  pendidik  dengan  peserta  didik  dalam  kegiatan  belajar  mengajar  sangat

                     beraneka ragam coraknya. Penggunaan variasi pola interaksi dimaksudkan agar tidak

                     menimbulkan kebosanan, kejemuan, serta untuk menghidupkan suasana kelas demi
                     keberhasilan peserta didik dalam mencapai tujuan.


                  Prinsip Penggunaan Keterampilan Mengadakan Variasi

                        Dalam  menerapkan  dan  mengembangkan  variasi  dalam  pembelajaran  harus

                  memperhatikan prinsip-prinsip tertentu (Darmadi, 2012), agar variasi yang diterapkan
                  atau dikembangkan tersebut bisa berguna secara efektif dan efisien, antara lain yaitu:

                  1) Tujuan;  yaitu  variasi  yang  diterapkan  dan  dikembangkan  dikembangkan  dalam
                     pembelajaran  harus  memiliki  tujuan  yang  jelas.  Tujuan  utama  penerapan  dan

                     pengembangan  variasi  stimulus  harus  sejalan  dan  untuk  menunjang  tercapainya

                     tujuan  pembelajaran.  Oleh  karena  itu  penerapan  dan  pengembangan  variasi
                     memperhatikan kesesuaian dengan sifat materi, dan karakteristik siswa.

                  2) Fleksibel; yaitu variasi yang dikembangkan harus bersifat luwes (dinamis), sehingga
                     memungkinkan  dapat  diubah  dan  disesuaikan  dengan  situasi,  kondisi  dan  tuntutan

                     yang terjadi pada saat terjadinya proses pembelajaran.
                  3) Kelancaran dan berkesinambungan; yaitu setiap variasi yang dikembangkan dalam

                     pembelajaran harus memperlancar proses pembelajaran. Perpindahan dari satu jenis

                     stimulus ke stimulus yang lainnya, harus merupakan suatu kesatuan yang utuh, saling
                     mendukung  dan  memperkuat  terjadinya  proses  pembelajaran  secara  efektif  dan

                     efisien.
                  4) Logis;  variasi  yang  diterapkan  dan  dikembangkan  harus  logis,  wajar,  efektif  dan

                     efisien, tidak dibuat-buat dan bukan sesuatu yang dipaksakan.

                  5) Pengelolaan  yang  matang;  yaitu  penerapan  dan  pengembangan  variasi  dalam
                     pembelajaran  sebelumnya  harus  direncanakan  secara  matang,  sehingga  dapat

                     diproyeksikan  efektivitas  dan  efisiensinya  dalam  menunjang  terhadap  proses  dan
                     hasil pembelajaran.





                  E-Modul Keterampilan Mengadakan Variasi                                                  5
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13