Page 8 - Bab 7
P. 8

jelas  bertentangan  dengan  keinginan  Pemerintah  Hindia  Belanda.  Untuk

                         menyiasatinya,  maka  KH.  Ahmad  Dahlan  menganjurkan  agar  cabang-cabang

                         Muhammadiyah di luar Yogyakarta memakai nama lain, misalnya Nurul Islam di
                         Pekalongan, Al-Munir di Makassar, dan di Garut dengan nama Ahmadiyah.

                         Adapun  di  Solo  berdiri  perkumpulan  Sidiq  Amanah  Tabligh  Fathonah  (SATF)

                         yang mendapat bimbingan dari cabang Muhammadiyah.
                         Sebagai  seorang  demokrat  dalam  melaksanakan  aktivitas  gerakan  dakwah,  KH.

                         Ahmad Dahlan memfasilitasi para anggota Muhammadiyah untuk proses evaluasi

                         kerja  dan  pemilihan  pemimpin  organisasi.  Selama  hidupnya  dalam  aktivitas
                         dakwah Muhammadiyah, telah diselenggarakan dua belas kali pertemuan anggota

                         (sekali  dalam  setahun),  di  mana  pada  saat  itu  dipakai  istilah  Algemeene
                         Vergadering (persidangan umum).

                         Di usia 66 tahun, tepatnya pada 23 Februari 1923, KH. Ahmad Dahlan wafat di

                         Yogyakarta.  Beliau  kemudian  dimakamkan  di  Karang  Kuncen  (Karangkajen),
                         Yogyakarta.  Atas  jasa-jasa  KH.  Ahmad  Dahlan,  maka  pemerintah  Republik

                         Indonesia menganugerahi beliau gelar kehormatan sebagai Pahlawan Kemerdekaan
                         Nasional.  Gelar  kehormatan  tersebut  dituangkan  dalam  SK  Presiden  RI  No.657

                         Tahun 1961, pada 27 Desember 1961. Dasar-dasar penetapan itu adalah sebagai

                         berikut.
                         a.  KH.  Ahmad  Dahlan  telah  mempelopori  kebangkitan  umat  Islam  untuk

                            menyadari  nasibnya  sebagai  bangsa  terjajah  yang  masih  harus  belajar  dan
                            berbuat.

                         b.  Organisasi Muhammadiyah yang didirikannya telah banyak memberikan ajaran
                            Islam yang murni kepada bangsanya, yakni menuntut kemajuan, kecerdasan, dan

                            beramal bagi masyarakat dan umat dengan dasar iman dan Islam.

                         c.  Muhammadiyah telah mempelopori amal usaha sosial dan pendidikan yang amat
                            diperlukan bagi kebangkitan dan kemajuan bangsa dengan jiwa ajaran Islam.























                                                                 Sejarah Kebdayaan Islam MTs Kelas IX  117
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13