Page 489 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 489

Moral  agama  adalah  nafas   edarkan  oleh  sekelompok  mo­
                  kehidupan,  sementara  hukum   noteis,  yang  penandatangan
                  agama  hanyalah  selang  dan   awalnya berasal dari kalangan
                  segala  infus  yang  memaksa   Islam maupun Kristen.
                  badan  mati  untuk  tidak  mati­  Inilah  sifat­sifat  yang  bisa
                  mati. Manusia tidak bisa hidup   mengawinkan  militerisme  dan
                  dengan selang dan segala infus   monoteisme.
                  itu  terus­menerus. Nafas  yang
                  alami harus ditumbuhkan dan   Solusi
                  dipelihara.  Jika  tidak,  begitu­  Bentuklah  manusia  post­
                  lah,  orang  mati  mengubur   modern.  Manusia  postmodern
                  orang mati.                 adalah  manusia  yang  sudah
                                              mengalami  sejarah  perkem­
                     Apa  persamaan  militer   bangan  kesadaran.  Setidaknya
                  dan agama?                  dalam  bentuk  compressed:
                     Keduanya tidak dibutuhkan   tahap  mitologis,  agama,  kege­
                  manakala kedamaian telah ter­  lapan,  pencerahan,  rasional­
                  capai dan penderitaan tak ada   isme, filsafat modern, dan kri-
                  lagi. Di surga, orang tak butuh   tik  terhadap  masing­masing
                  tentara dan agama.          itu. Ia tahu bahwa tak satu pun
                     Yang  terjadi,  keduanya  se­  bentuk kesadaran terbebas dari
                  ring  menciptakan  penderitaan   kehendak berkuasa.
                  demi  tetap  memiliki  peran.   Manusia  postmodern  ada­
                  Operasi  intelijen  disebarkan.   lah  manusia  yang  kesadar­
                  Dulu di DOM (Daerah Operasi   annya  bisa  melampaui  ma­
                  Militer) seperti Aceh, Irian, dan   sa  sekarang  (post=setelah,
                  Timor Timur. Kini meluas.   modern=sekarang).
                     Begitu pula atas nama aga­  Manusia  postmodern  ber­
                  ma.  Sekelompok  orang  atas   “laku­kritik”. Ia tidak lagi ber­
                  nama  monoteisme  memak­    sikap  anti  atau  berpretensi
                  sakan  kebenarannya  dan  (1)   membebaskan  manusia  dari
                  membuat  orang  lain  tampak   kegelapan.  Laku­kritik  adalah
                  seperti hidup dalam kegelapan   menyadari  bahwa  kebenaran
                  dan  penderitaan  sehingga   ada  di  banyak  tempat,  dan  di
                  membutuhkan  terang  mereka,   belakang kebenaran itu ada ba­
                  (2)  membuat  orang  lain  tam­  yang­bayang  gelap  kehendak
                  pak  sebagai  iblis  sehingga   berkuasa.  Yang  bisa  dilaku­
                  boleh diperangi.            kannya  adalah  dengan  terus­
                     Motif dasar ini kita temukan   menerus mengkritik kekuasaan
                  dalam  sebuah  petisi  yang  di­  itu. Bukan untuk menghancur­
   484   485   486   487   488   489   490   491   492   493   494