Page 486 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 486
bagian 2 dari tiga tulisan
oleh Parang Jati
Kembalinya monoteisme tentang hubungan agama dan
Pada tulisan sebelumnya kapitalisme, silakan baca Etika
telah diceritakan wajah buruk Protestan Max Weber).
2M: “Modernisme” dan Militer (1) Jika filsafat rasional-mo-
isme di dekade ’40 hingga ’60 dern meletakkan kebenaran
an. ilmu di atas segalagalanya,
Era ’70an: Eksperimen “mo monoteisme meletakkan kebe
dernisme” di negaranegara ba naran iman di atas segala
ru (negara berkembang) gagal! galanya. Ibaratnya, surga dan
Bukannya keadilan sosial yang roh akal budi mengawang di
jadi, malahan ketimpangan langit sebagai keluhuran. La
yang dipimpin oleh rezimre wannya adalah bumi dan na
zim militer yang korup, yang luri tubuh, yang merupakan ke
menguntungkan negara kapi kuatan gelap. Akibatnya, tubuh
talis Barat pula! dan alam adalah obyek yang
Ide-ide filsafat modern Ba- harus dikuasai. Energienergi
rat—demokrasi, hak asasi ma tubuh dan alam pun direpresi.
nusia, sosialisme—mulai tidak “Modernisme” dan monoteisme
dipercaya, bahkan ditentang samasama memiliki dorongan
dan dicurigai sebagai agenda menguasai tubuh dan alam.
Barat. Bangkitlah apa yang di (2) Monoteisme maupun
sebut “fundamentalisme” aga “modernisme” mendaku ber
ma. Berawal di Mesir dan Iran, sifat universal. Penganut fana
dan menyebar. tik keduanya percaya bahwa
Sejak ’70an agama, yang kebenaran, baik dari hasil peng
Tuhannya pernah dibilang ma olahan akal budi maupun wah
ti oleh Nietzsche, kini memukau yu ilahi, berada di luar konteks
kembali, setelah rasionalisme sejarah di mana “kebenaran”
terbukti tidak memperbaiki ke itu dituliskan. Dengan dasar ini,
adaan manusia. orang percaya bahwa hukum
potong tangan masih cocok
Persoalannya, monoteisme sampai sekarang.
ternyata memiliki sifatsifat Di zaman Orde Baru, pernah
yang berjodoh dengan “modern terjadi program modernisasi
isme” dan militerisme. (Untuk dengan “membajukan” pen
hal yang kurang terkait, yaitu duduk Irian (sekarang Papua)