Page 483 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 483

memang  tak  terlalu  rajin  menelepon  siapapun.  Aku  pun  tak
                 ingin menjadi pemecah rahasia. Jika rahasia itu memang ada.


                     Tapi Parang Jati hadir bagiku dalam sebuah artikel di surat
                 kabar. Koran kecil cenderung lebih berani ketimbang Kompas.
                 Karena itu penghuni koskosan kami memilih koran baru ini,
                 yang lebih murah dan lebih berani, dan yang hari ini memuat
                 tulisan  sahabatku  di  halaman  opininya.  Bagai  menanggapi
                 petisi  Sang  Mamon  yang  masih  terus  diedarkan,  ia  menulis
                 kolom untuk tiga seri yang berjudul:

                     3m: Tiga musuh dunia posTmodern
                     Aku membacanya dan menggeleng­gelengkan kepala. Aku
                 telah mengenal karakternya. Dia, yang sejak awal membujukku
                 secara sistematis untuk memanjat bersih. Yang memberi khot­
                 bah  di  bukit  untuk  meninggalkan  pemanjatan  kotor.  Yang
                 menunjukkan padaku betapa tebing yang kami hendak takluk­
                 kan adalah vagina raksasa. Yang secara sialan selalu menang
                 bertaruh  denganku  padahal  aku  sebelumnya  adalah  si  raja
                 taruhan. Dalam tulisannya kali ini aku tahu ia sedang jengkel
                 betul  sehingga  sengaja  mengorak  ketenangan.  Dia  sengaja
                 memakai kata yang keras, “musuh”, untuk membuat pembaca
                 terbangun dari buaian zaman. Dan pasti membuat Farisi ge­
                 ram. Tiga musuh yang ia maksud dalam 3M itu adalah:
                     modernisme, monoTeisme, miliTerisme.


















                                                                          3
   478   479   480   481   482   483   484   485   486   487   488